Pages

Wednesday, December 16, 2020

Wonder Woman 1984

Sinopsis Wonder Woman 1984, Ketika Pacar Diana Prince Hidup Kembali

- 17 Desember 2020, 08:09 WIB

Film yang diproduksi oleh Warner Bros, Wonder Woman 1984 sudah mulai tayang di bioskop tanah air pada tanggal 16 Desember 2020. Wonder Woman 1984 merupakan lanjutan dari film Wonder Women tahun 2017.

Wonder Woman 1984 dibintangi kembali oleh aktris Gal Gadot yang berperan sebagai Diana Prince. Dikutip dari berbagai media berikut sinopsis film Wonder Woman 1984.

Maju ke tahun 1980an, Wonder Woman 1980 menceritakan petualangan dari Diana Prince (Gal Gadot) yang terlibat dalam Perang Dingin dengan Uni Soviet. Diana Prince bekerja sebagai ahli antropolgi di Museum Smithsonian Institute di Washington DC.

Selain itu Diana Prince memiliki hubungan baik dengan rekan kerjanya di Museum Smithsonian, Barbara Ann Minerva (Kristen Wiig). Barbara adalah seorang arkeolog yang terobsesi dengan legenda sebuah suku di Afrika, yang memiliki kekuatan seperti binatang Cheetah.

Walaupun Diana Prince bekerja sebagai antropolog dirinya juga tetap berhadapan dengan penjahat yang membuat dirinya berubah sebagai Wonder Woman. Pada suatu hari pengusaha Amerika Serikat bernama Maxwell Lord (Pedro Pascal) mengaku memiliki sebuah batu ajaib yang dapat mengabulkan keinginan siapapun.

Hal tersebut diketahui Diana dan dirinya berharap batu tersebut, dapat menghidupkan Steve Trevor (Chris Pine) kekasih Diana yang sudah meninggal. Ternyata batu tersebut hanya bisa menghidupkan jiwa Steve, dan Steve memasuki tubuh orang lain untuk bisa berkomunikasi dengan Diana.

Bukan hanya Diana, namun Barbara mendapat keinginannya dan saat ini Barbara menjadi kuat. Setelah mendapatkan kekuatan tersebut Barbara justru menjadi jahat dan menggunakan kekuatan tersebut untuk melawan Wonder Woman.

Untuk kelanjutan cerita film Wonder Woman 1984 ini, bisa Anda saksikan di bioskop dan HBO Max.***


Sumber:

https://www.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-011122348/sinopsis-wonder-woman-1984-ketika-pacar-diana-prince-hidup-kembali?page=2

Wednesday, November 4, 2020

Batman Versi Robert Pattinson

Perbedaan Batman Versi Robert Pattinson Dibanding Sebelumnya

Rabu 04 Nov 2020 21:08 WIB


Beberapa aktor pernah memerankan karakter pahlawan super Batman. Mereka di antaranya Ben Affleck, Michael Keaton, dan Christian Bale.

Dalam film terbaru The Batman, giliran aktor asal Inggris Robert Pattinson yang dipercayakan memerankan tokoh besutan DC Comics itu. DCEU bersama Warner Bros, mulai membuat beberapa perubahan pada cara pendekatan terhadap karakter DC Comics, dimulai dari Batman yang diperankan oleh Pattinson ini.

Dilansir di laman Screen Rant, Rabu (4/11), bukan berarti perubahan itu hanya dalam nada suara dan karakter yang memimpin film. Tetapi juga berarti mengirim beberapa karakter ke luar DCEU untuk memberi mereka dunia mereka sendiri dan membawa yang lain kembali sebagai bagian dari multiverse DC Films.

Adanya multiverse, memungkinkan Bruce Wayne yang diperankan oleh Pattinson menjadi karakternya sendiri, dan tak terikat dengan film-film DC sebelumnya seperti The Dark Knight, Suicide Squad, bahkan Justice League. Setiap Batman memiliki gayanya sendiri. Tak hanya bergantung kepada aktornya tetapi juga kepada tahun pembuatan film, sutradara, dan ceritanya.

Batman versi Adam West lebih berorientasi komedi karena itu merupakan acara televisi. Sementara, versi Michael Keaton adalah orang yang bijaksana dan memancarkan energi tenang yang membantunya ketika tiba waktunya untuk bertatap muka dengan penjahat seperti Joker dan Penguin.

Ada pula Batman dari Val Kilmer merupakan sosok yang serius namun rentan, yang membawa keseimbangan yang baik ke Kota Gotham yang penuh warna dan penjahat ke puncaknya. Gaya George Clooney adalah salah satu yang ingin dilupakan penggemar karena gayanya yang campy tidak menarik bagi siapa pun termasuk Clooney sendiri.

Sementara, Batman versi Christian Bale berfokus pada trauma, yang pada gilirannya membantunya membuat karakter tersebut lebih realistis. Lalu, versi Ben Affleck lebih dewasa dan kejam, yang akhirnya memecah para penggemar.

Bruce Wayne yang diperankan oleh Robert Pattinson akan menjadi versi yang lebih muda dari yang sebelumnya. Dia berusia sekitar 30 tahun dan masih dalam tahap awal perjalanan main hakim sendiri dan detektif.

Dia bukan pemula, tetapi dia juga bukan pahlawan berpengalaman dari buku komik. Versi Pattinson juga akan lebih fokus pada sisi detektif karakter daripada versi sebelumnya, yang sesuai dengan keseluruhan gaya noir yang diputuskan Matt Reeves untuk ditambahkan ke film.

Karena itu, sangat tidak mungkin Batman baru ini akan memiliki nada komedi seperti versi West dan Clooney, misalnya, meskipun itu tidak berarti dia akan kekurangan selera humor seperti versi Bale yang memiliki selera humor yang khas.

Wayne versi The Batman akan menemukan berbagai penjahat seperti Selina Kyle/ Catwoman (Zoƫ Kravitz), Carmine Falcone (John Turturro), Oswald Cobblepot/ Penguin (Colin Farrell), dan Edward Nashton/Riddler (Paul Dano), yang akan berperan sebagai antagonis utama film tersebut.

Salah satu karakter dari dunia Batman yang dilupakan kebanyakan orang adalah Kota Gotham. Gotham memiliki banyak sejarah dan tidak seperti kota lain, jadi harus menonjol.

Burton mendapatkan ini dengan sempurna, dan meskipun Kota Gotham mungkin tampak terlalu komik sekarang, tidak terlihat seperti kota yang dapat Anda temukan di dunia nyata. Di sisi lain, sutradara Nolan dan Snyder, berupaya memberikan gaya yang realistis, benar-benar lupa tentang apa yang membuat Kota Gotham menjadi tempat yang unik.

Saat datang ke Gotham, sangat sedikit yang diketahui dan hanya beberapa set foto yang muncul, meskipun mereka tidak selalu menunjukkan tampilan akhir kota. Reeves telah berbagi bahwa dia ingin mempersembahkan Gotham dengan cara yang benar-benar sempurna, dan ingin membuat Gotham terasa seperti kota Amerika yang belum pernah dikunjungi.

Pandemi virus corona membuat film The Batman sempat berhenti syuting selama beberapa pekan. Namun, hal itu tidak menghentikan Reeves dan rekan-rekannya untuk membuat trailer teaser yang terungkap selama panel The Batman di DC FanDome.

Teaser ini cukup untuk memberi penonton gambaran tentang nuansa film. Hal itu juga memberi lebih banyak petunjuk tentang bagaimana Batman akan berbeda dengan film Dark Knight sebelumnya.


Sumber :

https://republika.co.id/berita/qj9zai425/perbedaan-batman-versi-robert-pattinson-dibanding-sebelumnya

Saturday, October 3, 2020

Robert Pattinson Bintangi The Batman

Robert Pattinson antusias bintangi The Batman, ungkap pendapatnya tentang Bruce Wayne

Sabtu, 03 Oktober 2020

Robert Pattinson adalah aktor terbaru yang akan memerankan Bruce Wayne di film The Batman. Film The Batman disutradarai Matt Reeves. 

The Batman akan menampilkan Robert Pattinson sebagai Bruce Wayne di tahun-tahun awal dirinya menjadi Batman. Film ini akan menunjukkan seperti apa aksi Bruce Wayne sebagai Batman yang membongkar korupsi di Kota Gotham. 

Ketika setting waktu menampilkan tahun kedua Bruce Wayne sebagai Batman, maka film ini pun memunculkan villain lama. Ada Riddler (Paulo Dano), Penguin (Colin Farrell), dan teman Bruce Wayne yaitu Catwoman (Zoe Kravitsz). 

Sejak Robert Pattinson diumumkan sebagai Batman, namanya langsung menjadi pusat perhatian fans superhero. Sebab, popularitas Batman yang tinggi, banyak yang sudah tidak sabar menyaksikan aktingnya.

Saat wawancara dengan Total Film seperti dikutip Digital Spy, Robert Pattinson tampak santai meski menjadi perhatian publik. "Ada perasaan yang sedikit berbeda saat kamu tahu banyak orang yang akan menonton sesuatu yang kamu kerjakan," ujarnya. 

Robert Pattinson kemudian menceritakan seperti apa film The Batman dan peran Bruce Wayne. Dia berkata, "Ini bukan cerita original dan kamu bertemu dia di hari-hari awal".

"Bagi saya, yang paling penting tentang pengulangan ini adalah kamu tahu banyak cerita lain yang membahas bagaimana dia harus menguasai ketakutannya dan dirinya sendiri demi menjadi Batman," cerita Robert Pattinson. "Saat menjadi Batman, dia menjadi yang terbaik sebagai dirinya sendiri".  

"Saya berharap, hal terbaik dari yang kita lakukan adalah mencoba dan melakukannya dengan cara yang sama," kata Robert Pattinson. "Dan, tentu saja hal lain dari awal cerita tentang dia sebagai detektif paling hebat di dunia dan bagaimana kita bisa sampai di sana," ujarnya. 

Nantikan, film The Batman yang menampilkan Robert Pattinson sebagai Bruce Wayne pada Oktober 2021. 


Sumber :

https://lifestyle.kontan.co.id/news/robert-pattinson-antusias-bintangi-the-batman-ungkap-pendapatnya-tentang-bruce-wayne-1

Sunday, September 20, 2020

Trailer Pertama Justice League "Snyder Cut"

Rilis Trailer Pertama, Ini 5 Fakta tentang Justice League "Snyder Cut"

21 Sep 20 


Setelah penantian panjang, akhirnya fans Justice League mendapatkan kabar baik pada tanggal 20 Mei lalu. Setelah hampir tiga tahun memperjuangkan #ReleaseTheSnyderCut di berbagai platform media sosial seperti Twitter, kabar tentang versi "asli" dari film Justice League ini akhirnya menemui titik terang.

Justice League sendiri adalah film superhero tahun 2017 yang, pada awalnya, disutradarai oleh Zack Snyder (Man of Steel, Batman v Superman). Namun sayang, ia harus mundur dari kursi sutaradara setelah tragedi yang menimpa anaknya. Ketika Snyder menyerahkan kendali Justice League ke Joss Whedon (Avengers), dilaporkan ada perubahan besar di dalamnya.

Rupanya, Whedon mengubah visi Snyder dengan cara yang jelas-jelas "merusak." Justice League akhirnya gagal secara kritis dan komersial di tahun perilisannya. Sejak saat itu, para penggemar setia DC terus berharap jika suatu hari nanti mereka akan melihat Justice League versi Snyder.

Pada akhirnya, apa yang dulunya hanyalah mimpi dan topik perbincangan hangat dalam kehidupan nyata dan online kini telah menjadi kenyataan. Setelah menghangkatkan dunia online hari ini, berikut 5 fakta terbaru tentang Justice League versi 'Snyder Cut.'


1. Akan ditayangkan di layanan streaming HBO Max 

Tak lama setelah Snyder mengumumkan berita perilisan di Q&A dengan Henry Cavill pada hari Rabu, 20 Mei 2020, Warner Bros Pictures dan HBO Max langsung mengeluarkan siaran pers resmi yang merinci perilisan Snyder Cut. Setelahnya, Snyder mengucapkan terima kasih pada keputusan yang berani ini.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada HBO Max dan Warner Bros atas keberaniannya untuk mendukung para seniman dan memungkinkan visi sejati mereka terwujud. Juga, terima kasih khususnya kepada semua yang telah terlibat dalam gerakan Snyder Cut untuk mewujudkan hal ini," kata Snyder seperti dilansir dari laman Warner Media Group.

Robert Greenblatt, direktur WarnerMedia Entertainment saat ini, menyatakan bahwa sejak ia menjadi direktur sejak 14 bulan yang lalu, nyanyian untuk #ReleasetheSnyderCut telah menjadi "genderang harian" di kantor dan kotak masuknya.

"Nah, para penggemar telah bertanya dan kami sangat senang. Pada akhirnya, itu semua untuk mereka, dan kami sangat bersemangat untuk merilis visi Zack untuk Justice League pada tahun 2021. Hal ini tidak akan pernah terjadi jika bukan karena kerja keras dan upaya gabungan dari tim di HBO Max dan Warner Bros Pictures," tambah Greenblatt.

Ketua Warner Bros Pictures Group, Toby Emmerich, juga mengatakan bahwa momen ini terasa seperti saat yang tepat untuk membagikan cerita Zack, dan HBO Max adalah platform yang sempurna untuk melakukannya.


2. Dirilis tahun depan

Platform HBO Max sendiri diluncurkan pada tanggal 27 Mei, hanya sekitar satu minggu setelah perilisan berita Snyder Cut. Namun, sebagaimana disebutkan oleh Variety, Snyder Cut sendiri baru akan dirilis di HBO Max pada tahun 2021.

Memang, belum ada pengumuman resmi tentang tanggal pastinya. Namun Sandra Dewey, presiden produksi dari WarnerMedia Entertaintment, mengungkapkan kalau Justice League versi Snyder Cut akan dirilis antara awal hingga pertengahan tahun 2021.

Tentu saja, para eksekutif yang menjalankan operasi ini ingin memanfaatkan sensasi di sekitar Snyder Cut tanpa harus membuat para penggemar untuk menunggunya lebih lama lagi.


3. Keputusan Zack untuk merilis Snyder Cut 

Untuk semua maksud dan tujuan, Snyder Cut memang akan dirilis. Namun pada awalnya, kampanye #ReleasetheSnyderCut justru menuntut versi "director's cut" dari film Justice League sendiri. Artinya, versi yang dulu dituntut perilisannya bukanlah film baru yang dipoles, melainkan versi lama sebelum Justice League dirombak oleh Joss Whedon.


4 Tahun Pacaran, 10 Momen Pemberkatan Nikah Billy Davidson-Patricia

Berbicara kepada Hollywood Reporter, Zack Snyder dan istrinya, Deborah, membahas berita tentang perilisan Snyder Cut. Snyder menjelaskan kalau pada saat itu satu-satunya director's cut dari film Justice League sebagian besar sudah selesai, tapi belum diberikan efek visual dan belum melalui tahapan pasca produksi.

Snyder sendiri menyimpan salinan versi Justice League itu pada hard drive di rumahnya, dan mengakui kalau dirinya ​​tidak pernah berpikir kalau versi itu akan ditayangkan.

Ia juga berpikir mungkin kalau 20 tahun kemudian akan ada seseorang yang membuat film dokumenter tentang proses pembuatan Justice League, dan dirinya bisa meminjamkan mereka rekaman dan potongan film yang belum pernah dilihat oleh siapa pun.


4. Para bintang Justice League yang gigih mengampanyekan #ReleasetheSnyderCut 

Pada bulan November 2019, tepatnya satu hari setelah ulang tahun kedua Justice League, kampanye #ReleasetheSnyderCut mengalami ledakan besar di jagad Twitter.

Tentunya, hal ini juga memikat para bintang Justice League seperti Gal Gadot (Diana Prince/Wonder Woman), Ben Affleck (Bruce Wayne/Batman), dan Jason Momoa (Arthur Curry/Aquaman) untuk ikut mengampanyekannya.

Agen Snyder sendiri menelepon mereka pada pagi itu, menyampaikan kalau ketua Warner Bros Pictures, Toby Emmerich, mulai mengakui gerakan Snyder Cut dan menyatakan minatnya untuk mewujudkan versi tersebut.

Menurut Snyder, Emmerich bertanya padanya, "Hal ini nyata. Orang-orang di luar sana menginginkannya. Apakah kalian pernah mempertimbangkan untuk melakukan sesuatu?" Dari sana, Zack dan Deborah Snyder mulai mencari cara yang tepat menyelesaikan Snyder Cut.

Pasangan ini pun berhasil menyelesaikannya dan kemudian memutar versi "asli" Justice League — dalam warna hitam dan putih — untuk Warner Bros, HBO Max, dan eksekutif DC Entertainment untuk melihat apakah versi tersebut layak untuk dirilis. Pemutaran tersebut diadakan di rumah Snyder dan ternyata berjalan dengan sangat baik.


5. Snyder Cut akan menjadi sebuah film yang "baru"  

Sampai saat ini, kita belum tahu pasti seperti apa "wajah" Snyder Cut yang akan dirilis nanti. Namun, Hollywood Reporter telah mengindikasikan kalau Snyder telah mengumpulkan kru pasca produksi asli Justice League untuk menambahkan efek visual, melengkapi adegan lama dan mengeditnya dengan cara yang mereka inginkan.

Ada juga kemungkinan kalau beberapa aktor merekam "dialog tambahan" untuk Snyder Cut. Selain itu, ada keputusan besar yang harus dibuat sebelum film itu dapat dirilis, yakni apakah Snyder Cut akan premiere dalam bentuk aslinya — film yang berdurasi hampir empat jam — atau dibagi menjadi enam bagian untuk ditonton layaknya sebuah miniseri.

Sebuah sumber dari "orang dalam" mengklaim kalau proyek penyelesaian Snyder Cut menghabiskan biaya sekitar 20 juta dolar Amerika, sedangkan yang lain memperkirakan kalau total pengeluarannya mencapai hampir 30 juta dolar Amerika.

Snyder sendiri mengatakan kalau Justice League versinya yang akan tayang perdana di HBO Max adalah film yang sama sekali "baru." Perlu diketahui kalau audiens yang melihat Justice League di bioskop menyaksikan tiga perempat dari visi kreatif Whedon dan hanya seperempat versi asli dari Snyder.

Menurut Snyder sendiri, hal itu pastinya menyisakan banyak pertanyaan dan ekspetasi para penggemar. Diharapkan kalau Snyder Cut yang akan dirilis di HBO Max nanti akan memenuhi ekspetasi dari setiap penggemar DC dan semua orang yang menontonnya.

Pada akhirnya, perilisan Snyder Cut menunjukkan kepada kita bahwa, terkadang, mimpi dapat menjadi kenyataan. Jadi, apakah kalian menunggu perilisannya juga?


Sumber :

https://www.idntimes.com/hype/entertainment/shandy-pradana/fakta-tentang-justice-league-snyder-cut-c1c2

Tuesday, August 25, 2020

Black Adam

Asal Usul Black Adam, Antihero Dan Musuh Bebuyutan Shazam


Black Adam merupakan super-villain dan anti-hero yang aslinya ditulis sebagai lawan Captain Marvel, seorang pangeran Mesir kuno yang mendapatkan kekuatan luar biasa oleh penyihir Shazam. Black Adam merupakan anggota Justice Society, Injustice Society, Suicide Squad dan Monster Society of Evil.


Siapa dan Asal usul Black Adam

Sekitar tahun 1200 SM, Shazam menjadi penyihir besar bagi Firaun Ramses II di Mesir. Sebagai penyihir yang sudah tua, ia mencari seorang juara yang layak untuk mewarisi kekuatannya. Pangeran muda Teth-Adam dari Kahndaq membuat penyihir terkesan dengan kesopanan dan keadilannya.

Namun sebelum Shazam memberikan kekuatannya, putrinya Blaze membuat kesepakatan dengan Dewa Set. Ketika Teth-Adam mengucapkan nama “Shazam”, dia malah mendapatkan kekuatan dari dewa Mesir: Shu, Heru, Amon, Zehuti, Aton dan Mehen. Dia melayani Mesir selama bertahun-tahun, tugasnya itu membuat dia harus berpisah dengan istrinya Shiruta dan anak-anaknya Gon dan Hurut.

Di masa modern, Theo Adam seorang asisten arkeolog yang mendapat tugas untuk menyelidiki makam Rameses II bersama dengan C.C Baston dan Istrinya. Dalam penggalian tersebut, mereka menemukan artefak berbentuk kumbang. Theo berambisi untuk memiliki artefak tersebut hingga membunuh Batson dan istrinya. Setelah mendapatkan artefak itu, dia kembali ke Amerika dan bertemu dengan Captain Marvel. Theo meneriakkan kata sihir Shazam untuk berubah menjadi Black Adam.

Didorong oleh keinginan untuk memerintah, kesombongan dan salah satu makhluk paling kuat di planet ini, Black Adam hanya mengikuti keyakinan yang sederhana: “Berlutut di kakinya atau hancur oleh boot-nya.”


Kekuatan yang dimiliki oleh Black Adam

Black Adam Kekuatan
Black Adam memiliki kekuatan yang setara dengan Shazam dari segi fisik dan Magis. Black Adam juga harus mengucapkan kata sihir Shazam untuk dapat menggunakan kekuatan ini. Namun, berbeda dari Captain Marvel, S-H-A-Z-A-M merupakan singkatan dari stamina Shu, kecepatan Heru, kekuatan Amon, kebijaksanaan Zehuti, tenaga Aton dan keberanian Mehen.

Berikut kekuatan lengkap Black Adam.

S untuk Stamina Shu:
Superhuman Endurance: metabolisme dewa itu memberikannya ketahanan yang lebih besar dari manusia biasa dalam urusan fisik.
Self-Enustralia: didukung energi magis yang mengalir melalui tubuhnya, Dia tidak membutuhkan udara, makanan atau air, Black Adam abadi.

H untuk Kecepatan Heru:
Superhuman Speed: kemampuan untuk mempertajam kesadarannya dan meningkatkan aliran temporalnya, bergerak lebih cepat dari manusia. DIa bisa bergerak dengan kecepatan yang luar biasa, mungkin sama dengan Superman. Tapi tidak secepat Flash. Terbang

A untuk Kekuatan Amon: 
Black Adam bisa mengangkat 100.000 ton dengan mudah, dapat dengan mudah menghancurkan baja, menembus dinding dan mengangkat benda-benda besar. Black Adam terdaftar sebagai metahuman terkuat di bumi.

Z untuk Kebijaksanaan Zehuti:
Superhuman Knowledge: bisa dengan mudah mengetahui pengetahuan yang diketahui dan yang seharusnya tidak diketahui.
Clairyoyage: sebuah kesadaran luar biasa tentang keadaan yang memungkinkannya mengubah kelemahan menjadi keuntungan.
Omni-lingual

Hypnosis: bisa menghipnotis orang menggunakan kekuatan ini.

A untuk Tenaga Aton:
Mystical Transformation
Physical Enhancement
Spell Source
Advanced Healing
Inter-dimensional Travel: hanya bisa digunakan untuk berpindah ke Rock of Eternity.

M untuk Keberania Mehen:
Superhuman inner Strength: dia memiliki dukungan yang membuat dia selalu bersikap positif sehingga membuatnya pantang menyerah.
Invulnerability: jika dia terluka, kekuatan dewa ini bisa menyembuhkannya dengan cepat. Sehingga kemampuan ini yang membuat dia bisa kekal.
Kekuatan Isis: Black Adam juga memiliki kekuatan Dewi Isis. ketika Back Adam mengucapkan kata ajaib, dia tidak hanya memperoleh kekuatannya yang biasa tapi peningkatan dari Isis. Selain itu kekuatan Isis juga membuat dia bisa mengendalikan berbagai aspek alam.

Meski pun begitu, Black Adam memiliki kelemahan yang sama seperti Shazam, yaitu ia tidak bisa berubah jika tidak mengucapkan mantera “Shazam”. Kekuatannya akan berhenti jika artefak kumbang tersebut diambil dan suaranya dikunci.


Sumber :
https://dafunda.com/komik/black-adam-antihero-musuh-bebuyutan-shazam/

Sunday, August 23, 2020

I am Vengeance

Robert Pattinson Jadi The Batman: Aku Adalah Pembalasan

23 Agu 2020

“No more lies (jangan ada lagi kebohongan),” demikian kalimat yang tertera dalam selotip keperakan yang ditempelkan secara tak beraturan di wajah seseorang. Inilah gambar awal dari trailer resmi The Batman.

Warner Bros. merilis trailer resmi The Batman yang berdurasi 2 menit dan 24 detik di kanal YouTube, Minggu (23/8/2020). Tak sampai 7 jam, trailer The Batman ditonton 4 juta kali dan viral di medsos.

The Batman terbaru karya sineas Matt Reeves akan jadi senjata DC Comics dan Warner Bros. tahun depan. Selain Robert Pattinson, The Batman diperkuat Zoe Kravits dan aktor nomine Oscar, Collin Farrell.

Trailer The Batman yang kelam sedikit banyak mengingatkan kita pada suasana Batman era Christopher Nolan. Namun tak 100 persen mirip. Berkawan semburat tembang “Something in the Way” milik Nirvana, trailer The Batman memberi sejumlah klu yang layak diantisipasi.

Misalnya, hadirnya sejumlah tokoh penting seperti Riddler (Paul Dano), Komisaris Gordon (Jeffery Wright), dan kode bagi Catwoman (Zoe Kravitz). Tiga adegan lain yang menjawab penasaran penggemar garis keras yakni wajah dan gaya rambut Robert Pattinson sebagai Bruce Wayne, penampilannya mengenakan Batsuit, serta Batmobile.


Seberapa gahar Robert Pattinson sebagai Batman tampak dalam adegan memukuli penjahat jalanan lalu berpindah ke angle berbeda, di mana Bruce Wayne berujar, “Aku adalah pembalasan.”

Variety pada Minggu (23/8/2020), mewartakan, The Batman mengusung tema korupsi di Gotham City yang kemudian terkoneksi dengan riwayat keluarga Bruce Wayne yang kaya raya.

Jagat maya ramai membahas penampilan Robert Pattinson sebagai Sang Manusia Kelelawar. Nama bintang film Twilight sempat tren di Twitter. Pro kotra seputar penampilan Robert Pattinson menggema di lini masa.

“Batman versi Robert Pattinson sangat cocok dengan citra Gotham City,” seru akun @flowerfrost. Yang lain menyanjung penggunaan tembang lawas Nirvana dalam trailer. 

“Bagian terbaik dari trailer Batman baru yang dibintangi Robert Pattinson adalah penggunaan Nirvana's Depressed sebagai ilustrasi musik,” cuit @DrAMSinghvi. Namun ada pula yang menilai Batman versi Christian Bale adalah yang terbaik.

Warganet berakun @BeingKingSnow berpendapat, “Ya, Robert Pattinson memang keren tapi tak ada yang lebih cocok memerankan Batman selain Christian Bale.” Bagaimana menurut Anda?


Sumber :

https://www.liputan6.com/showbiz/read/4337454/robert-pattinson-jadi-the-batman-aku-adalah-pembalasan

Thursday, August 20, 2020

Logo Baru Film The Batman

Bocoran Logo Baru Film The Batman!


Logo baru dari film The Batman garapan Matt Reeves dikabarkan telah terungkap. Logo ini hadir beberapa hari jelang acara DC FanDome yang digelar akhir pekan ini. Penggemar DC tentunya berharap agar acara tersebut memberikan banyak materi promosi dari filmnya yang sangat dinantikan.

Matt Reeves dan timnya padahal baru saja melakukan syuting selama kurang lebih tujuh minggu untuk film tersebut, sebelum pada akhir Maret proses syutingnya dihentikan karena pademi. Jika semua berjalan lancar, Reeves akan kembali melanjutkan syuting musim gugur ini untuk menyelesaikan filmnya.

Logo tersebut berasal dari pengajuan panten baru oleh DC Comics dan Warner Bros. Belum dikonfirmasi secara resmi apakah logo tersebut akan digunakan dalam The Batman atau tidak, tetapi mengingat waktunya yang berdekatan dengan DC FanDome, maka besar kemungkinan jika logo tersebut akan dihadirkan dalam acara tersebut.

Logonya juga sangat mirip dengan apa yang kita lihat di kostum Batman yang digunakan oleh Robert Pattinson beberapa waktu lalu dalam sebuah screen test footage yang Matt Reeves rilis.

Namun ada sedikit perbedaan, di mana bagian bahwa dari logo terlihat sedikit berbeda dengan versi screen test footage-nya. Meskipun The Batman masih akan dirilis satu tahun lagi, tetapi DC dan Warner Bros sepertinya akan segera memulai masa promosinya. Oleh karena itu mereka akhirnya membuat logo baru ini. Bisa jadi logo ini akan dimunculkan dalam teaser The Batman yang rilis di DC FanDome.

Beberapa hari lalu, penulis The Batman yaitu Mattson Tomlin menceritakan bahwa filmnya nanti akan menceritakan hari-hari awal saat Bruce menjadi Batman. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa filmnya akan menceritakan trauma masa lalu Bruce Wayne. Ia juga mengisyaratkan jika filmnya akan jauh lebih emosional ketimbang film Batman lainnya. Well, mudah-mudahan aja ya Geeks film ini berakhir dengan sangat memuaskan.


Sumber :
https://www.greenscene.co.id/2020/08/20/bocoran-logo-baru-film-the-batman/

Thursday, July 23, 2020

Batman Forever

Ternyata ‘Batman Forever’ Ada Director Extended Cut-nya Loh!

July 23, 2020

Semenjak merebaknya kabar versi Director’s Cut aka Snyder’s Cut film Justice League (2017), tak ayal dna tak heran, jika kemudian muncul juga kabar / rumor sejenis dari salah satu film beserta sutradaranya.

Maksudnya disini, pasca kabar eksis-nya versi orisinil Justice League (dan kenyataannya memang ada), lantas bermunculan rumor terkait versi orisinil / director’s cut dari film-film yang dirumorkan.

Dan salah satu yang dirumorkan tersebut, tak lain dan tak bukan adalah rumor director’s cut dari film Batman populer 90-an, Batman Forever (1995) yang disutradarai oleh Joel Schumacher (St. Elmo’s Fire), yang beberapa waktu lalu meninggal dunia.

Jadi seperti yang pertama kali dilaporkan oleh ScreenRant, terungkap bahwa sebenarnya terdapat versi penuh Schumacher dari Batman Forever. Lansiran tersebut kian diperkuat oleh Variety, yang beberapa waktu lalu, memang mendapatkan kabarnya langsung dari pihak Warner Bros.

Spesifiknya lagi, dijelaskan bahwa di versi Shumacher’s Cut, Batman Forever memiliki tone yang jauh lebih kelam.

Di pembuka filmnya, diperlihatkan bagaimana Two-Face (Tommy Lee Jones) bisa kabur dari Arkham Asylum, adegan The Riddler (Jim Carrey) yang membajak Batcave yang jauh lebih panjang durasinya, serta filmnya juga sangat berfokus pada latar belakang Bruce Wayne (Val Kilmer) menjadi Batman.

Apabila laporan tersebut memang benar adanya, tentunya hal ini langsung membuat kita-kita yang fanboy Batman, sudah mulai berdoa sekeras mungkin agar ke depannya, WB mau untuk merilis versi Schumacher tersebut.

Terlebih sekali lagi, si sutradara yang cukup flamboyan tersebut, kini sudah tiada. Sehingga akan menjadi penghormatan terakhir yang paling keren baik dari fanboy Batman maupun moviegoers lainnya terhadap Schumacher jika versi orisinilnya tersebut dirilis. 

Apakah WB akan merilisnya? 


Sumber :

https://cineverse.id/ternyata-batman-forever-ada-director-extended-cut-nya-loh/

Friday, July 3, 2020

Musuh Batman Terburuk

5 MUSUH TERBURUK BATMAN, SIAPA YANG PALING MENAKUTKAN

Ra's Al Ghul

Namanya dalam bahasa Arab berarti Kepala Iblis atau The Demon’s Head. Dia dikenal memiliki umur yang sangat panjang (sekitar 700 tahun) dan ahli dalam beragam macam keahlian beladiri. Keahliannya begitu melegenda, hingga tak sedikit pahlawan maupun penjahat super selain Batman, ikut dilatih oleh Al Ghul sendiri.

Al Ghul menganggap umat manusia sebagai kanker yang menggerogoti Bumi, dia memiliki misi untuk melenyapkan sebagian besar manusia untuk menghindari bencana. Al Ghul sempat menginginkan Batman menjadi penerusnya, tapi Batman tidak setuju dengan rencananya untuk melakukan genosida.

Al Ghul juga adalah pemimpin dari League of Assasins, sebuah organisasi yang menampung para penjahat tenar, dan salah satunya adalah penjahat berikutnya dalam daftar ini.


Bane

Bane adalah salah satu anggota League of Assasins. Bane tumbuh besar di dalam sebuah penjara bernama Pena Duro hanya karena alasan yang sepertinya berlebihan. Ayah Bane, yang dikenal sebagai King Snake, buron. Karena tak kunjung mendapatkan sang Ayah, para penegak hukum memutuskan untuk memenjarakan Bane. Tak heran kalau dia kemudian menjadi penjahat, kan!

Selama dipenjara, Bane terus berlatih. Tidak hanya melatih ototnya, Bane juga melatih otaknya dengan membaca buku apa pun yang dapat dia peroleh dalam penjara tersebut. Sudah kuat, cerdas lagi... sungguh perpaduan yang berbahaya dalam diri seorang penjahat.

Tapi semua latihan tersebut tak serta merta menjadikan Bane beringas. Sebuah percobaan telah dilakukan di dalam penjara Pena Duro. Dan bukan sembarang percobaan, karena semua orang yang menjadi kelinci percobaan tersebut telah meregang nyawa. Hanya Bane yang mampu bertahan setelah disuntikkan serum mematikan bernama Venom. Serum tersebut terbukti dapat meningkatkan kekuatan fisik Bane, tapi dia harus terus mengonsumsinya setiap 12 jam sekali (melalui serangkaian selang yang terhubung langsung ke kepalanya). Bane lalu melarikan diri dari penjara, dan menghantui kota Gotham.

Dengan keunggulan fisiknya, Bane menjadi satu-satunya penjahat yang mampu “mematahkan Batman,” dalam artian dia benar-benar mematahkan punggung Batman. Adegan ikonik ini juga dapat dilihat dalam The Dark Knight Rises.



Joker

Tokoh Joker pertama kali diperkenalkan pada 1940, dan kini menjadi tokoh penjahat terpopuler di seluruh dunia. Joker bertanggung jawab atas beberapa tragedi besar dalam hidup Batman.

Penampilan luarnya mungkin konyol mirip badut, namun kepribadian Joker sungguh kejam. Dia tidak hanya senang menyiksa secara fisik, tapi juga psikologis. Joker adalah sosiopat yang membunuh orang demi kesenangan semata. Joker menjunjung tinggi anarkisme, motif kejahatannya bukan uang, dia tokoh yang sulit dipahami.

Dalam trilogi Batman-nya Christopher Nolan, Joker muncul dalam film kedua, The Dark Knight. Di sini, Joker diperankan dengan sangat sukses oleh Heath Ledger, hingga meraih berbagai penghargaan dalam kategori peran pendukung, di antaranya Academy Award dan Golden Globe Award. Sayangnya, sang pemeran tokoh Joker ini tidak dapat menikmati kesuksesannya, karena dia meninggal dunia sebelum The Dark Knight rilis.


Two-Face

Harvey Dent awalnya adalah seorang Jaksa, dan dia juga merupakan sekutu bagi Batman. Jika Batman dijuluki Dark Knight, Harvey dijuluki White Knight. Harvey akan melakukan berbagai cara untuk menegakkan keadilan dan membersihkan Kota Gotham dari para kriminalis.

Dalam versi komik, separuh wajah Harvey Dent rusak karena disiram cairan asam oleh salah seorang mafia di ruang persidangan, sedangkan dalam versi film Nolan, kerusakan wajah Harvey disebabkan oleh luka bakar. Setelah insiden tersebut sifat Harvey beranjak mengalami perubahan. Two-Face yang diperankan oleh aktor Aaron Eckhart muncul dalam film The Dark Knight.

Karakter Two-Face sendiri terinspirasi dari karakter sastra klasik berjudul The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde karya Robert Louis Stevenson. Two-Face selalu melemparkan koin miliknya sebelum memutuskan akan berbuat baik atau jahat. Jadi kalau berhadapan dengan Two-Face, berharap saja koin miliknya menghadap ke arah yang benar.

Keterikatan Two-Face dengan koin berasal dari pengalaman masa kecilnya dianiaya oleh ayah sendiri. Ayah Harvey akan melempar koin terlebih dahulu untuk menentukan dia akan memukul anaknya atau tidak. Namun Harvey kecil tidak tahu bahwa koin yang ayahnya gunakan memiliki dua sisi sama, sehingga setiap kalinya Harvey akan tetap dipukul.


Scarecrow

Nah, kita telah tiba pada penjahat terakhir dalam daftar musuh Batman ini. Kalau sebelumnya kita bertemu dengan jaksa bermuka dua, kini kita akan berjumpa dengan seorang psikiater bernama Dr. Jonathan Crane, yang bekerja di Arkham Asylum.

Dr. Crane terobsesi untuk menguji coba bagaimana sebuah fobia atau ketakutan itu bekerja. Dia menciptakan semacam gas beracun yang jika dihirup, membuat korbannya berhalusinasi melihat kekakutan terbesarnya. Crane mengenakan topeng dari karung goni yang mencegahnya terpengaruh oleh gas tersebut. Topeng ini membuatnya tampak seperti orang-orangan sawah, karena itulah dia dijuluki Scarecrow.

Crane melakukan berbagai macam tindakan kriminal hanya demi penelitiannya. Dia tidak terobsesi dengan kekayaan, walaupun dia pernah merampok sebuah bank. Uang tersebut dia gunakan hanya untuk penelitian gilanya.


Sumber :
https://mizanpublishing.com/5-musuh-terburuk-batman-siapa-yang-paling-menakutkan

Sunday, June 28, 2020

Justice League Vs Darkseid

7 Fakta Darkseid, Villain yang Akan Dihadapi Justice League

By Yuni Usmanda / 23 Juni 2020

Tiga tahun setelah perilisan Justice League (2017), kabar yang paling ditunggu-tunggu oleh penggemar DC akhirnya diumumkan pada Mei lalu. Justice League Snyder Cut yang selama ini diminta oleh para penggemar resmi bakal dirilis di HBO Max pada 2021 dengan nama resmi Zack Snyder’s Justice League. Versi Snyder Cut tentunya bakal sangat berbeda dengan Justice League yang dirilis tiga tahun lalu.

Salah satu hal yang enggak ada di versi 2017 tapi bakal muncul di versi Snyder Cut adalah kehadiran villain mengerikan di semesta DC, yaitu Darkseid. Nah, belum lama ini, HBO Max akhirnya memperlihatkan teaser perdana Zack Snyder’s Justice League. Di video singkat tersebut, penggemar akhirnya bisa melihat penampakan Darkseid yang nantinya bakal meneror Justice League.

Nah, sebelum kita melihat penampilan Darkseid di Zack Snyder’s Justice League, yuk, kenalan dulu dengan supervillain DC ini!


1. Bernama asli Uxas, villain ini pertama kali muncul sebagai kameo di komik Superman’s Pal Jimmy Olsen #134 yang dirilis pada November 1970.

Karakter ini diciptakan oleh sosok yang juga berjasa dalam menciptakan berbagai karakter ikonis di Marvel Comics, yaitu Jack Kirby. Setelah muncul sebagai kameo, Darkseid akhirnya benar-benar muncul sepenuhnya di komik Forever People #1 yang dirilis pada Februari 1971.


2. Dalam menciptakan Darkseid, Kirby terinspirasi dari wajah aktor Jack Palance untuk penggambaran wajah sang villain.

Kirby mengagumi penampilan kuat Palance di berbagai filmnya. Namun, Kirby hanya terinspirasi dari penampilan fisiknya Palance dalam penggambaran Darkseid. Untuk personalitas sang villain, Kirby terinspirasi dari Adolf Hitler dan Richard Nixon.


3. Diceritakan sebagai pangeran planet Apokolips, Uxas membunuh keluarganya sendiri demi mencapai kekuasaan yang dia inginkan.

Pangeran Uxas merupakan anak dari raja Yuga Khan dan ratu Heggra. Sebelum menjadi raja, Uxas telah berambisi untuk merebut kekuasaan atas planet Apokolips. Ketika saudara kandung laki-lakinya, yaitu Drax, hendak mengambil Omega Effect, Uxas malah membunuh Drax dan mengambil kekuatan tersebut untuk dirinya sendiri.

Omega Effect pun mengubah fisik Uxas menjadi seperti batu. Dari sinilah, Uxas menggunakan identitas baru untuk dirinya sendiri, yaitu Darkseid. Suatu hari, villain ini jatuh cinta kepada seorang penyihir Apokolips yang bernama Suli, hingga memiliki seorang anak yang bernama Kalibak. Namun, ibunya Darkseid meracuni Suli karena dianggap membawa pengaruh buruk untuk putranya.

Enggak terima kekasihnya dibunuh, Darkseid malah balik meracuni ibunya sendiri. Setelah kematian ibunya, villain ini akhirnya menjadi raja tertinggi planet Apokolips.


4. Sebagai ras New God, Darkseid memiliki kemampuan alami yang jauh melebihi manusia. Ditambah lagi dengan Omega Effect yang membuatnya jauh lebih berbahaya.

Sebelum mendapatkan kekuatan Omega Effect, Darkseid memiliki banyak kelebihan fisik sebagai ras New God. Villain ini mampu hidup abadi, memiliki kemampuan regenerasi, lalu punya kekebalan, stamina, dan kekuatan yang luar biasa. Semua kelebihan tersebut semain diperkuat ketika Darkseid mendapatkan Omega Effect.

Energi kosmis tersebut membuat sang villain akhirnya mendapatkan kemampuan lain, salah satunya Omega Beams, energi yang bisa dia tembakkan dari matanya. Saking kuatnya, Omega Beams mampu melukai bangsa Kryptonian hingga menghancurkan planet. Heebatnya lagi, Omega Effect juga membuat Darkseid mampu menghidupkan kembali orang yang telah meninggal.


5. Komikus Jim Starlin menjadikan Darkseid sebagai inspirasinya dalam menciptakan Thanos.

Thanos sendiri debut di Marvel Comics lewat komik The Invicible Iron Man #55 yang dirilis pada Februari 1973. Sebelum menciptakan Thanos dalam tampilan fisik seperti yang kita ketahui sekarang, Starlin terlebih dulu menggunakan karakter DC lainnya dari ras New God, yaitu Metron, sebagai inspirasinya dalam menciptakan Thanos.

Yap, Thanos versi awal digambarkan memiliki badan yang jauh lebih kecil. Namun, editornya Starlin pada saat itu, yaitu Roy Thomas, enggak puas dengan penampilan awalnya Thanos. Dibandingkan Metron, Thomas menyarankan Starlin untuk mengambil inspirasi dari Darkseid dalam penggambaran Thanos. Starlin akhirnya membuat badan Thanos menjadi lebih besar dan mengintimasi seperti yang kita ketahui saat ini.


6. Jika Thanos mencari Infinity Gems atau Infinity Stones untuk menguasai semesta, Darkseid berusaha mengungkap Anti-Life Equation untuk menguasai semesta.

Salah satu tujuan terbesar villain ini adalah menghilangkan semua kehendak bebas dari alam semesta. Untuk mencapai tujuan tersebut, Darkseid berusaha mengungkap Anti-Life Equation yang dapat memberinya kontrol penuh atas pikiran dan emosi semua makhluk hidup di alam semesta.

Pada dasarnya, Anti-Life Equation bagaikan rumus persamaan matematika. Villain ini yakin bahwa rumus atau fragmen dari Anti-Life Equation ada di alam bawah sadar manusia. Itulah sebabnya, villain ini menyerang Bumi untuk menyelidiki pikiran setiap manusia, hingga harus berhadapan dengan berbagai superhero.


7. Jika sutradara Bryan Singer jadi menggarap sekuel Superman Returns, Singer berencana mengangkat Darkseid sebagai villain film tersebut.

Pemasukan yang diterima Superman Returns (2006) nyatanya enggak mampu memuaskan Warner Bros, sehingga mereka membatalkan penggarapan sekuelnya. Padahal, sang sutradara telah punya rencana besar terhadap sekuel Superman Returns. Singer rencananya bakal menamakan sekuelnya dengan judul Man of Steel dan memilih Darkseid sebagai musuh utama Superman di film tersebut. Sayangnya, rencana tersebut akhirnya enggak pernah terealisasikan.

Bonus: Villain ini bakal diperankan oleh Ray Porter di Zack Snyder’s Justice League.

Sebelum Snyder mengonfirmasi perilisan Zack Snyder’s Justice League, sutradara ini telah membocorkan nama aktor yang memerankan Darkseid pada April 2019. Porter memang akhirnya sama sekali enggak muncul di Justice League versi 2017. Untungnya, kehadiran Zack Snyder’s Justice League dapat membuat Porter menunjukkan kemampuan aktingnya sebagai sang supervillain.


Sumber :
https://www.kincir.com/movie/cinema/fakta-darkseid-villain-justice-league

Justice League Vs Avengers

Justice League Vs. Avengers, Siapa Pemenangnya?

By Intan Kirana / 27 November 2017

Justice League selama ini sering disamain dengan The Avengers. Soalnya, dua film ini sama-sama menceritakan “geng” para pahlawan super yang berani berjuang demi membela kebenaran. Nah, lo pernah enggak, sih, kepikiran, mana yang lebih keren di antara dua geng superhero ini?

Perdebatan tentang Justice League versus Avengers sebenarnya memang jadi topik paling panas di kalangan penggemar superhero. Soalnya, keduanya sama-sama kuat. Meski begitu, para anggota dua geng superhero ini punya perbedaan kekuatan dan karakteristik yang membuatnya menarik untuk dibahas.

Maka dari itu, Viki bakal bahas bagaimana jadinya kalau dua geng superhero ini diadu. Karena anggota Justice League versi DCEU baru ada enam superhero dan anggota Avengers udah ada banyak, jadi anggota Avengers bakal Viki pilih berdasarkan kesesuaian kekuatannya. Tenang aja, Viki bakal hindarin banget yang namanya pertarungan berat sebelah.

Selain itu, pemilihan matchup ini juga Viki pertimbangkan sesuai dengan status, peran, dan latar belakang sang superhero di gengnya masing-masing. Misalnya, Batman sebagai superhero supertajir dan pemimpin tim bakal ngelawan superhero Avengers yang sama tajirnya. Begitu juga Superman, sebagai penghancur dan garda terdepan Justice League, bakal ngelawan superhero Avengers yang sama-sama kuatnya.

Yuk, siapin popcorn dan minuman bersoda. Terus, kita saksiin bareng-bareng pertarungan akbar antara Justice League dan Avengers di bawah ini!


1. Cyborg Vs. Captain America

Viki memutuskan menandingkan Captain America dan Cyborg karena keduanya adalah superhero yang lahir dari percobaan laboratorium. Selain itu, menurut Viki, keduanya punya keberanian dan semangat yang sama saat menumpas kejahatan.

Latar Belakang
Steve Rogers menjadi kelinci percobaan bagi laboratorium milik Howard Stark karena Amerika Serikat pada masa perang membutuhkan figur seorang pahlawan kuat dan super. Percobaan ini dilakukan atas kesadaran Steve sendiri dan risikonya pun dia terima. Dia dipilih karena punya keberanian besar dan ketulusan hati untuk membela negaranya meski badannya tergolong kecil untuk ukuran seorang tentara.

Sementara itu, Cyborg merupakan kelinci percobaan dari sang bokap, Silas Stone. Berbeda dari percobaannya Steve, percobaan Victor Stone gagal. Bahkan, karena percobaan ini, beberapa bagian tubuh Victor rusak dan harus diganti dengan mesin. Akhirnya, dia pun dikenal sebagai Cyborg.

Kalau dilihat-lihat, apa yang dialami Cyborg lebih “keras” dibanding Captain America. Meskipun percobaan Captain America sukses, dia enggak perlu melewati kesedihan berkepanjangan dan mengalami keretakan hubungan dengan sang bokap akibat kesalahan percobaan. Saat percobaan selesai, Steve langsung jadi Captain America yang kuat. Sementara itu, Cyborg harus melewati fase hidup yang suram akibat kehilangan bagian tubuh dan harus membangun kepercayaan pada sang bokap yang dia anggap bertanggung jawab terhadap kerusakan anggota tubuhnya.

Kostum
Kostum Captain America terbuat dari semacam bahan yang ketat dengan topeng yang menutupi wajah bagian atas. Motif kostumnya terinspirasi dari warna bendera Amerika Serikat, secara namanya aja Captain America. Kalau kostum Cyborg sendiri, ya, terbuat dari rangkaian baja dan mesin. Kostum ini kuat banget dan jelas membuat kekurangan Cyborg menjadi kelebihan.

Dilihat dari gayanya, kostum Captain America lebih simpel, enak dipakai, serta fleksibel buat berperang. Lagipula, kostumnya ini kayak adem banget. Setuju, enggak?

Kekuatan
Captain America memang enggak bisa terbang, enggak punya Jarvis, atau punya panah yang bisa melesat dan tepat sasaran. Namun, berkat serum yang dimasukkan ke tubuhnya, Captain America jadi kuat banget. Dia bisa memukul orang dengan tangan kosong. Ditambah, perisainya kuat banget. Lo enggak perlu meragukan kekuatan "tangan kosong" Captain America. Dia aja bisa ngejatuhin Iron Man yang berkostum canggih dalam Captain America: Civil War (2016). Makanya, dia pede waktu Iron Man nyuruh dia ninggalin perisainya di akhir pertarungan. Tanpa perisai, dia bisa ngebebasin superhero pembelot lainnya yang ditahan.

Sementara itu, karena badannya terbuat dari mesin, Cyborg punya kekuatan dan kecepatan tubuh yang melebihi manusia pada umumnya. Badan ini juga fungsinya hampir sama kayak fungsi kostumnya Iron Man. Kekuatan Cyborg dan Iron Man punya sistem komputasi serta bisa digunakan buat menyerang musuh. Lebih kerennya lagi, Cyborg juga bisa meretas sebuah mesin atau robot sehingga bisa dikendalikan sesuka hatinya.

Dari segi kekuatan, keduanya sama-sama unggul, sih, meskipun enggak bisa dimungkiri bahwa kekuatan Cyborg lebih “wow” dibanding Captain America. Kalau lo sendiri, bagaimana? Pengen punya kekuatan ala Captain America atau Cyborg?


2. Wonder Woman Vs. Scarlet Witch

Sebenarnya, dua superhero ini punya latar belakang yang berbeda. Faktor yang bikin Viki mengadu keduanya adalah dua cewek ini punya kekuatan yang bisa dibilang hampir sama besarnya. Makanya, menarik banget untuk disaksikan pertarungan antara Wonder Woman yang punya kekuatan setara dewa serta Scarlet Witch dengan kekuatan pikirannya yang dipercaya bisa mengalahkan siapa pun.

Latar Belakang
Scarlet Witch alias Wanda Maximoff sebenarnya adalah seorang manusia biasa. Namun, bersama sang kakak, Peter Maximoff, dia dijadikan percobaan saat masih kecil dan akhirnya jadi manusia dengan kekuatan super. Sayangnya, trauma masa kecil akibat diculik dan hidup bersama orangtua angkat membuat mereka sempat jadi jahat. Untungnya, mereka bergabung dengan Avengers walaupun Quicksilver harus meregang nyawa karena melindungi Hawkeye dari serangan musuh.

Sementara itu, Wonder Woman adalah Diana Prince, sang Putri Amazon memang disiapin buat jadi seorang prajurit yang enggak terkalahkan. Setelah ketemu dengan seorang pilot bernama Steve Trevor yang pesawatnya jatuh di Paradise Island, Diana akhirnya menggunakan kekuatannya untuk menyelamatkan dunia.

Kalau dilihat dari latar belakangnya, dua cewek ini sama-sama tangguh. Namun, latar belakang Wanda alias Scarlet Witch lebih kompleks. Lo bisa jadi orang baik kalau dibesarin dalam lingkungan yang baik, tapi memutuskan jadi baik setelah melewati kegetiran hidup. Jelas ini jadi nilai plus buat lo.

Kostum
Kostum Wonder Woman yang diperanin Gal Gadot punya warna yang lebih tegas dan gelap daripada kostum Wonder Woman sebelumnya. Meski begitu, makin gelap warnanya bukan berarti jadi jelek. Justru, kostum ini terlihat keren dan enggak norak. Udah begitu, kostum ini kuat tapi juga lentur, cocok dikenakan dalam sebuah peperangan.

Sementara itu, kostum Scarlet Witch lebih sederhana. Di komik, kostumnya seperti korset merah ketat. Sedangkan, di film, kostumnya semacam coat merah maroon. Cuma memang harus diakui, kostum Wonder Woman yang cenderung konsisten ini merupakan sebuah ciri khas tersendiri, kayak ada fashion statement-nya.

Kekuatan
Sesuai dengan namanya, kekuatan Wanda lekat dengan kekuatan sihir. Dia bisa mengeluarkan semacam bola cahaya merah dari tangannya dan mengangkat, menyerang, dan menghantam benda-benda yang berada enggak jauh darinya. Sedangkan, Wonder Woman terkenal dengan kekuatan supernya, staminanya yang superkuat, serta keahlian refleksnya yang bagus, bahkan hampir menyamai bangsa Kriptonian (bangsanya Superman). Wonder Woman juga memiliki kekuatan menyembuhkan luka secara singkat.

Kekuatan Scarlet Witch memang keren dan mengerikan, enggak mengherankan kalau dalam Civil War dia kayak "diamankan" supaya enggak membahayakan. Namun, Scarlet Witch cuma bisa mengangkat dan menghantam barang-barang yang jangkauannya enggak jauh. Selain itu, kalau udah mengeluarkan seluruh kekuatannya, dia bakalan capek dan jadi lemas. Kalau enggak konsentrasi, dia bisa ditangkap dan dilumpuhkan seperti saat dia dipenjara. Sementara itu, Wonder Woman lebih bijak, punya strategi perang.

Sebenarnya, semuanya bergantung pada Scarlet Witch, bagaimana dia bisa mengendalikan kekuatan sekaligus staminanya. Wonder Woman pasti bakal kerepotan ngelawan kekuatan pikiran Scarlet Witch di awal pertarungan. Akan tetapi, ngelihat staminanya yang superbesar, rasanya Wonder Woman sedikit lebih unggul dalam matchup ini.


3. Batman Vs. Iron Man

Mungkin banyak di antara lo yang bertanya-tanya kenapa Viki enggak menandingkan Iron Man dengan Cyborg yang kostumnya hampir mirip, begitu pun Batman dengan Captain America. Dari pandangan Viki, Iron Man memang lebih sejajar dengan Batman secara latar belakang mereka hampir sama. Udah begitu, mereka sama-sama cerdas. Ada pepatah lama yang bilang bahwa kepintaran bisa ngalahin kekuatan besar. Bahkan, kekuatan yang besar enggak ada artinya kalau enggak dibarengi dengan kecerdasan.

Latar Belakang
Iron Man alias Tony Stark adalah anak dari Howard Stark, pemilik perusahaan berbasis teknologi Stark Industries. Dua orangtua Tony meninggal dalam sebuah kecelakaan. Kalau di film Civil War, keduanya dibunuh oleh Bucky (Winter Soldier) saat berada di bawah pengaruh Hydra. Kematian orangtuanya membuat Tony mewarisi Stark Industries yang nilainya besar banget.

Hampir senasib, orangtua Bruce Wayne alias Batman meninggal karena dibunuh saat dia masih kecil. Kejadian ini membuat dia trauma dan jadi pribadi yang tertutup, kaku, serta misterius. Namun, kejadian ini juga bikin dia tergerak buat memerangi kejahatan.

Oh, ya, dua superhero ini sama-sama enggak punya kekuatan khusus. Kekuatan andalan mereka adalah teknologi canggih yang mereka buat sendiri. Kalau semuanya dilucuti, ya, mereka hanya cowok filantropis tampan biasa. Namun, kisah hidup Batman lebih filosofis dan berkesan karena dia berjuang keras buat jadi sekaya dan sekeren itu.

Bukan berarti Tony alias Iron Man itu enggak hebat, loh. Cuma, enggak bisa dimungkiri bahwa kekayaan dan ilmu sang bokaplah yang berkontribusi dalam kesuksesannya.

Kostum
Kostum Batman sederhana dan berwarna gelap. Ini betul-betul menggambarkan pribadi Batman yang tertutup dan penyendiri. Ditambah, topeng bertelinga kelelawar menutupi hampir seluruh wajahnya serta kain hitam yang menegaskan bahwa Batman itu terinspirasi dari kelelawar. Kostum ini simpel dan keren, tapi kalau dipakai sama cowok yang superkurus, enggak akan bagus, sih.

Kostum Iron Man sendiri lebih canggih, terbuat dari baja, bisa bikin penggunanya terbang, dan punya sistem komputasi. Lo mungkin enggak akan butuh mobil atau motor lagi kalau udah punya kostum ini. Kostum ini multifungsi banget. Buat ngelawan penjahat, bisa. Jadi alat transportasi juga bisa. Buat bergaya pun bisa!

Kostum Batman memang keren banget. Dilihat dari segi fashion, kostumnya sangat minimalis dan berkelas. Cuma, siapa, sih, yang enggak mau punya kostum serbabisa kayak Iron Man?

Kekuatan
Enggak bisa dimungkiri bahwa Batman itu kuat, cerdas, dan punya keahlian menganalisis berbagai kasus dengan cermat. Mirip banget kayak detektif, deh! Dia juga sangat mendetail dan enggak gampang terkecoh.

Iron Man mungkin enggak sekuat Batman kalau bertarung tanpa kostum. Namun, Iron Man punya otak yang bisa diandalkan. Bahkan, otak supercerdasnya bisa dipakai buat membodohi orang cerdas yang kuat.

Lo lihat, deh, waktu Tony dikurung oleh teroris di Iron Man pertama (2008). Dia bisa bikin kostum canggih cuma dengan manfaatin barang rongsokan! Gila, enggak, tuh? Yah, Batman memang paket cowok yang sempurna, gagah, tajir, dingin, dan pintar. Akan tetapi, tetap saja kekerenan Tony Stark sulit banget diabaikan!


4. The Flash Vs. Hawkeye

Keduanya sama-sama punya kekuatan yang menarik. Yang satu bisa berlari secepat kilat, satunya bisa memanah tepat sasaran. Namun, siapakah yang paling unggul?

Latar Belakang
Barry Allen adalah seorang anak malang yang terpaksa harus menjadi piatu dari kecil karena nyokapnya diduga dibunuh oleh sang bokap (yang ternyata enggak bersalah). Dia pun diangkat sebagai anak oleh Detektif Joe West. Pada sebuah percobaan di laboratorium kala badai, dia terkena petir dan akhirnya memiliki kekuatan lari yang secepat kilat. Kekuatan ini pun dia pakai untuk menunjang pekerjaannya sebagai pembasmi kejahatan.

Clint Barton alias Hawkeye juga mengalami nasib yang hampir sama dengan Barry. Orangtuanya meninggal saat dia masih kecil dan dia terpaksa hidup di panti asuhan. Setelah enam tahun di sana, dia dan sang kakak kabur, kemudian bertemu Swordsman di sebuah karnaval yang bakalan ngajarin dia buat jadi pemanah terbaik. Awalnya, nasib Hawkeye sempat enggak jelas karena dia hidup di karnaval yang bebas. Untungnya, setelah insiden yang terjadi saat dia ngebantuin Black Widow nyolong teknologi Iron Man, dia justru malah direkrut sama Iron Man buat masuk ke The Avengers.

Kalau dilihat dari latar belakang, kehidupan Clint memang lebih kompleks dan penuh perjuangan. Lain halnya sama Barry yang langsung diangkat anak oleh orang baik dan tiba-tiba aja dapat kekuatan. Untuk itu, skor 1 buat Hawkeye.

Kostum
Kostum The Flash ini mirip kayak Captain America. Bedanya, warna merah darah mendominasi. Kostum ini bener-bener fleksibel, kayak pergerakan The Flash yang supercepat.

Harus diakuin bahwa kostum The Flash memang terlihat lebih enak dan fleksibel buat pertarungan. Lagipula, kostum The Flash juga bisa melindungi penggunanya dari udara dingin. Superhero banget, deh, kostum The Flash ini!

Kekuatan
Mungkin banyak di antara lo yang menganggap bahwa Hawkeye biasa banget sebagai seorang superhero. Manusia biasa aja banyak yang bisa memanah, kok. Namun, lo jangan salah dan ngerendahin dulu karena bidikan Hawkeye selalu tepat sasaran. Bukan cuma itu, dia bisa dengan cepat mendeteksi titik lemah lawan atau mendeteksi bagaimana caranya bikin efek domino dari apa yang dia panah. Dalam Avengers: Age of Ultron (2015), dia bisa menang saat bertarung melawan Quicksilver, loh. Enggak sembarang orang bisa menang ngelawan mutan berkekuatan super ini.

Sementara itu, The Flash punya kekuatan berlari secepat kilat. Kekuatan berlari ini bikin dia jadi sulit ditangkap lawan dan bisa dengan mudah menyerang lawan tanpa memberikan kesempatan bagi lawan buat mempersiapkan diri.

Kalau keduanya ditandingin, memang bakalan sulit, sih, mencari pemenangnya. Satunya pintar ngebidik, satunya pintar lari. Sebenarnya, sih, dua orang ini saling ngelengkapin.


5. Superman Vs. Hulk

Keduanya sama-sama berotot. Sama-sama besar dan kokoh, kayak gunung. Enggak cuma itu, mereka juga dikenal sebagai penghancur di timnya masing-masing. Jadi, jangan sekali-kali ngeremehin kekuatan tangan mereka. Sekali pukul, bukan cuma bonyok, lo bahkan bisa mendarat di perut Bumi.

Latar Belakang
Superman alias Kal-El atau Clark Kent adalah bangsa Kriptonian. Pada saat perang, kedua orangtuanya mengirimkan dia ke Bumi. Dia pun akhirnya ditemukan oleh pasangan suami istri Jonathan dan Martha Kent. Sebagai bangsa Kriptonian, Superman punya kekuatan jauh di atas manusia pada umumnya.

Sementara itu, Bruce Banner adalah seorang ilmuwan supercerdas. Pada suatu waktu, dia enggak sengaja terkena radiasi sinar gama yang membuat dia jadi makhluk hijau bernama Hulk saat dia marah.

Latar belakang keduanya sangat unik. Akan tetapi, kisah hidup Hulk lebih menarik dan kompleks. Bayangin aja, lo punya kekuatan yang secara tiba-tiba dan enggak disengaja lo miliki. Namun, kekuatan itu bisa menghancurkan lo karena saat dia muncul, akal sehat lo hilang. Jadi, dengan kekuatan itu, lo enggak cuma punya tanggung jawab buat menumpas kejahatan, tapi juga tanggung jawab buat berdamai dan mengontrol diri lo.

Kostum
Kostum Superman ini ikonis banget dengan warna biru dengan jubah merahnya. Tadinya, sih, kostum Superman selalu identik dengan celana dalam merahnya yang terletak di luar. Namun, Superman yang di Justice League enggak pakai celana dalam merah lagi, sih. Pastinya malu, dong, kalau zaman sekarang masih enggak ngerti caranya pakai celana dalam yang benar!

Bagaimana dengan kostum Hulk? Duh, cuma celana pendek warna hitam kecokelatan, kok. Jadi, tanpa perlu dianalisis lebih jauh lagi, kostum Superman jelas terlihat lebih keren. Siapa coba, cowok yang enggak suka sama kostum ini? Anak-anak balita aja senang bukan main kalau dibeliin baju Superman.

Kekuatan
Sebagai bangsa Kriptonian, Superman bisa terbang, bisa memecahkan segala hal di muka Bumi, bisa berantem tanpa bonyok, serta punya kecepatan dan refleks yang bagus.

Begitu juga dengan Hulk. Enggak ada hal di muka Bumi ini yang bisa mengalahkannya kecuali bencana alam. Tinggal pukul kanan-kiri, tonjok depan-belakang, musuhnya pasti bakal kerepotan. Meski unggul dari segi kecepatan dan refleks, tetap aja Superman bakal kewalahan menghadapi serangan superagresifnya Hulk.


6. Thor Vs. Aquaman

Thor dan Aquaman punya kesamaan yang identik. Mereka sama-sama dilahirkan sebagai dewa. Mereka juga punya kekuatan yang khas banget. Pastinya, sih, keduanya sama-sama kekar serta punya brewok dan rambut gondrong dalam versi sinemanya.

Latar Belakang
Thor adalah anak dari Odin, pewaris takhta Asgard, dan merupakan Dewa Petir. Kisah Thor sebenarnya diambil dari Mitologi Nordic. Jadi, konsep Thor sendiri bukan murni ide dari Marvel.

Aquaman alias Arthur Curry adalah anak dari Thomas Curry dan Elaine yang ternyata pernah jadi ratu di Atlantis. Keduanya sama-sama keturunan makhluk spesial. Akan tetapi, jelas asal-usul Thor lebih menarik disimak karena statusnya sebagai dewa murni dengan berbagai intrik terkait perebutan kekuasaan dalam hidupnya.

Kostum
Aquaman mengenakan kostum hitam kehijauan dengan aksen sisik di bagian lengan dan beberapa bagian lain. Kostum ini makin keren dengan adanya tongkat trisula yang didapatkan Aquaman dari Poseidon saat membantunya ngelawan sang anak, Triton.

Sementara itu, Thor punya kostum perak kehitaman dari baja yang terlihat sangar dengan jubah merah yang bikin dia keliatan kayak kesatria perang. Kalau Aquaman punya Trisula, Thor juga punya Mjolnir, senjata palu ikonis. Susah banget nemuin mana yang lebih bagus dari keduanya. Cuma, kostum Aquaman memang lebih unik karena punya motif seperti sisik yang pas banget dengan statusnya sebagai superhero air.

Kekuatan
Thor memiliki badan yang kuat dan kecepatan tingkat dewa. Akan tetapi, tetap aja yang paling bisa diandalkan adalah kekuatan palu Mjolnir yang bisa mengendalikan petir. Pada akhirnya, dalam Thor: Ragnarok, terbukti, sih, bahwa tanpa Mjolnir pun, Thor tetap bisa mengendalikan petir.

Berbeda sama Thor, Aquaman punya kekuatan mengendalikan samudera, bernapas di laut, berbicara dengan segala makhluk di laut, dan menggunakan laut buat menyerang segala hal. Namun, Aquaman bukan sekadar jagoan di laut. Di darat pun, dia juga merupakan seorang cowok super, punya badan kuat, dan sulit dikalahkan.

Di darat dan laut, Aquaman memang hebat dan berjaya. Kemungkinan besar, sih, Thor enggak akan bisa begitu karena dia enggak bisa bernapas di laut. Di darat, keduanya bisa seri. Di laut, entahlah. Namun, yang jelas, bakalan keren banget kalau keduanya bertarung. Apalagi, keduanya terkesan sama-sama jantan dan kuat. Mending, ya, habis bertarung, mereka duduk bareng aja ngelemesin otot sambil minum bir!


Sumber :
https://www.kincir.com/movie/cinema/justice-league-vs-avengers-siapa-pemenangnya

Wonder Woman 1984 Bukanlah Film Sekuel

Gal Gadot Ungkap Wonder Woman 1984 Bukanlah Film Sekuel


By Yuni Usmanda / 25 Juni 2020

Lagi dan lagi, Warner Bros. memilih mengundur tanggal rilis Wonder Woman 1984. Film yang awalnya direncanakan tayang pada 14 Agustus 2020, diundur penayangannya menjadi 2 Oktober 2020 karena pandemi Corona. Yap, kita pun harus menunggu lebih lama lagi untuk bisa menyaksikan aksi sang superhero yang memiliki nama asli Diana Prince ini.

Semakin lama Wonder Woman 1984 ditayangkan, maka semakin banyak juga detail seputar film ini yang mulai terungkap. Bahkan belum lama ini, tampilan sang villain, yaitu Cheetah, mulai terungkap sedikit demi sedikit. Padahal, Warner Bros. dan sutradara Patty Jenkins masih merahasiakan penampakan Cheetah di filmnya.

Informasi terbaru mengenai Wonder Woman 1984 bertambah lagi, nih, guys. Sang pemeran utama, yaitu Gal Gadot, memberikan tambahan informasi seputar filmnya dalam sebuah wawancara. Dilansir Games Radar, Gadot mengungkapkan bahwa film ini bisa dibilang bukanlah sekuel film pertamanya yang dirilis pada 2017.

“Kami enggak mengambil cerita dari film sebelumnya karena kejadian di film pertamanya terjadi 66 tahun yang lalu. Diana telah hidup bersama manusia selama lebih dari enam dekade. Kisah di film keduanya adalah kisah yang berdiri sendiri. Satu-satunya hal dari film pertamanya yang muncul lagi di film keduanya adalah Diana dan Steve Trevor. Selain itu, film keduanya menampilkan dunia yang benar-benar baru, zaman yang berbeda, Diana yang berbeda, dan cerita yang baru,” ungkap Gadot.

Ini seakan menjadi petunjuk bahwa apa yang terjadi di film pertamanya mungkin enggak akan memiliki pengaruh besar terhadap cerita Wonder Woman 1984. Gadot juga mengungkapkan bahwa Diana di film kedua enggak akan senaif di film pertamanya. Diana bakal tampil lebih bijak, lebih dewasa, dan mengalami perkembangan pesat.

Buat menyegarkan ingatan kalian, film pertama Wonder Women memang berlatar pada Perang Dunia I, sedangkan film keduanya berlatar pada era 1980-an. Diana pastinya telah belajar banyak hal selama jeda antara waktu di film pertama dan film keduanya.


Sumber :
https://www.kincir.com/movie/cinema/gal-gadot-wonder-woman-1984-bukan-sekuel

Rating 8 Film Superman

Rating 8 Film Superman dari Terendah sampai Tertinggi

By Yuni Usmanda / 24 Juni 2020

Dibandingkan superhero lainnya, Superman bisa dibilang dedengkotnya para superhero di layar lebar. Jika kita tarik sejarahnya, nih, superhero yang bernama asli Kal-El ini pertama kali muncul lewat seri film Superman yang dirilis pada 1948. Yap, jagoan ini telah memeriahkan dunia perfilman sejak era film hitam-putih.

Walau telah ada sejak masa lampau, film superhero DC ini yang mulai memberikan pengaruh besar kepada kebudayaan pop adalah film pertama versi Christopher Reeve yang dirilis pada 1978. Sejak 1978 hingga saat ini, total ada delapan film Superman.

Nah, dari delapan film Superman, film apa saja yang memiliki rating terendah sampai tertinggi? Yuk, simak daftarnya!


8. Superman IV: The Quest for Peace (Rating: 11%)

Kesuksesan film pertama Superman versi Christopher Reeve membuat sang aktor mendapatkan kesempatan untuk berperan sebagai sang superhero sebanyak empat film. Sayangnya, film keempat Reeve bisa dibilang yang paling gagal di antara semuanya. Film ini hanya mendapatkan skor 11% di Rotten Tomatoes, bahkan skor audiensinya pun hanya mencapai 16%.

Berbagai aksi yang ditampilkan di Superman IV: The Quest for Peace (1987) dianggap membosankan. Ditambah lagi dengan efek visualnya yang terlihat murahan. Saking buruknya, film ini menjadi film Superman dengan pendapatan terendah dan masuk dalam nominasi “Worst Supporting Actress” dan “Worst Visual Effects” Razzies 1988.


7. Superman III (Rating: 26%)

Walau enggak seburuk Superman IV: The Quest for Peace, film ketiga versi Christopher Reeve ternyata nasibnya juga enggak baik di mata kritikus. Film ini hanya mendapatkan skor 26% di Rotten Tomatoes, bahkan skor audiensinya lebih rendah, yaitu 23%. Nilai plusnya, film yang disutradarai oleh Richard Lester ini memperoleh pendapatan yang lebih baik dari film keempatnya.

Film yang rilis pada 1983 ini dianggap menghancurkan apa yang telah dibangun dari dua film pertamanya demi lelucon yang enggak perlu. Walau begitu, penampilan Reeve di adegan pertarungan antara Clark Kent dan Superman versi jahat cukup diacungi jempol. Film ini juga masuk nominasi “Worst Supporting Actor” dan “Worst Musical Score” Razzies 1984.


6. Batman v Superman: Dawn of Justice (Rating: 28%)

Sebagian dari kalian mungkin enggak setuju bahwa film garapan Zack Snyder ini berada di urutan tiga terbawah. Kenyataannya, film ini hanya mendapatkan skor 28% di Rotten Tomatoes. Namun, banyak penonton yang tampaknya enggak setuju dengan penilaian para kritikus, Soalnya, film ini mendapatkan skor audiensi yang jauh lebih tinggi, yaitu 62%.

Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) memang menghadirkan kisah dengan potensi yang kuat, apalagi berbagai superhero ikonis DC pun akhirnya dipertemukan dalam satu film. Namun, kritikus mengkritik jalan cerita filmnya yang membingungkan karena kurangnya latar belakang untuk beberapa karakter. Parahnya lagi, film ini masuk dalam tujuh nominasi Razzies 2017 dan memenangkan empat nominasinya.


5. Justice League (Rating: 40%)

Kelanjutan Dawn of Justice nyatanya juga enggak berhasil memuaskan kritikus. Film garapan Zack Snyder yang kemudian dilanjutkan oleh Joss Whedon ini hanya mendapatkan skor 40% di Rotten Tomatoes. Seperti halnya Dawn of Justice, banyak penonton yang enggak setuju dengan penilaian kritikus karena skor audiensi film ini jauh lebih tinggi, yaitu 71%.

Dengan bujet yang sangat besar, yaitu 300 juta dolar (sekitar Rp4,3 triliun), pendapatan yang diterima film ini malah jauh lebih rendah dari empat film DCEU yang dirilis sebelum Justice League (2017). Jalan cerita, villain yang kurang dikembangkan dengan baik, serta CGI menjadi masalah di film ini. Yap, film berbujet 300 juta dolar malah memperlihatkan kualitas CGI bibir Henry Cavill yang terlihat sangat buruk.


4. Man of Steel (Rating: 56%)

Film solo pertama Superman di DCEU ternyata memiliki skor yang jauh lebih baik dari dua film DCEU yang telah disebutkan di atas. Namun, Man of Steel (2013) nyatanya masih belum berhasil memuaskan kritikus dengan perolehan skor 56% di Rotten Tomatoes. Seperti dua film DCEU yang telah disebutkan di atas, film ini malah mendapatkan skor audiensi yang lebih baik, yaitu 75%.

Film yang juga disutradarai oleh Zack Snyder ini dianggap kurang memberikan pengembangan kepada karakternya dan menampilkan pertarungan yang berlarut-larut. Nuansanya yang terlalu gelap dibandingkan film-film jagoan ini sebelumnya juga jadi salah satu hal yang dikritik. Selain itu, penampilan Henry Cavill masih dianggap kurang maksimal di film ini.


3. Superman Returns (Rating: 75%)

Setelah versi Christopher Reeve dihentikan dan sang jagoan absen di layar lebar dalam waktu yang lama, Kal-El muncul kembali dengan aktor baru, yaitu Brandon Routh. 19 tahun setelah menghilang di layar lebar, Superman Returns (2006) ternyata disambut dengan sangat baik oleh kritikus. Film ini mendapatkan skor 75% di Rotten Tomatoes, bahkan mendapatkan “Sertifikat Segar”.

Sebagai kelanjutan dua film pertama Superman versi Reeve, film garapan Bryan Singer ini dianggap berhasil menghadirkan kisah yang sesuai dengan penonton yang lebih modern. Naskah serta akting Kevin Spacey mendapatkan sorotan lebih di film ini. Walau berhasil memuaskan kritikus, film ini nyatanya kurang sukses secara pendapatan.


2. Superman II (Rating: 87%)

Walau film Superman ketiga dan keempat versi Christopher Reeve dianggap yang terburuk, kritikus ternyata memberikan penilaian yang berbeda kepada film keduanya. Film garapan Richard Lester ini mendapatkan skor 87% dan “Sertifikat Segar” di Rotten Tomatoes.

Superman II (1980) dianggap berhasil memasukkan pesan yang mendalam lewat kisah Kal-El dalam mengatur dua identitasnya, yaitu Clark Kent dan Superman. Pengembangan karakter dan dialog yang ditampilan di film ini juga menjadi nilai plus.


1. Superman (Rating: 94%)

Gelar film Superman terbaik oleh para kritikus ternyata jatuh kepada film pertama versi Christopher Reeve yang dirilis pada 1978. Film ini berhasil mendapatkan skor yang cukup fantastis di Rotten Tomatoes, yaitu 94%. Enggak lupa film ini juga mendapatkan “Sertifikat Segar”.

Film yang disutradarai oleh Richard Donner ini dianggap berhasil menampilkan kombinasi yang sempurna, di antaranya petualangan, romansa, pergulatan superhero dan penjahat, serta efek visual yang cukup terdepan pada masanya. Pemilihan Reeve sebagai sang jagoan pun menjadi nilai plus dari film ini.


Itulah deretan film Superman mulai dari yang ratingnya paling rendah hingga yang paling tinggi.


Sumber :
https://www.kincir.com/movie/cinema/film-superman-terburuk-terbaik?utm_source=facebook&utm_medium=cpc&utm_campaign=Distribution_Link&utm_term=Film&utm_content=Superman&fbclid=IwAR3yqxCmrH0TOel6LY0hs4Fmdm_NeYfT8_D8Fflu0yqnlNEd4OMnXqilz_c

Sunday, June 14, 2020

Kapan Man of Steel 2 ?

Ini Alasannya Kenapa ‘Man of Steel 2’ Tak Kunjung Terealisasi


by Marvin Emir

Semenjak perilisan film pembuka dunia sinematik superhero DC (DCEU), Man of Steel (2013) yang sukses baik secara kritikan maupun di chart box-office dunia, gak dipungkiri bahwa banyak fans yang sangat berharap agar sekuel-nya segera diproduksi aka Man of Steel 2.

Namun sayang, hal tersebut tidak pernah terealisasikan. Salah satu faktanya juga dikarenakan resepsi dingin yang kala itu diterima oleh Batman V Superman: Dawn of Justice (2016).

Rencana tersebut semakin jauh dari permukaan setelah film team-up superhero DCEU pertama, Justice League (2017), juga mendapatkan resepsi yang kurang begitu memuaskan walau memang, resepsinya jauh lebih “hangat” daripada BVS.

Nah ketika 1-2 tahun terakhir ini terdengar kabar bahwa dimulai dari Aquaman (2018), secara perlahan DCEU akan memasuki proses pengulangan / reboot, secercah optimisme pun muncul. Tapi entah mengapa semenjak itu, kita tidka begitu banyak mendengar kabar perkembangan proyek-nya tersebut.

Dan setelah penasaran sekian lama, akhirnya kita mendapatkan juga kurang lebih alasannya.

Jadi seperti laporan dalam yang didapat dari Heroic Hollywood, hal ini dikarenakan pihak Warner Bros tidak percaya diri kalau film solo Superman akan bisa sukses di saat-saat ini.

Pihak WB justru lebih menginginkan Superman tampil lagi dulu sebagai pendukung (supporting character) di film-film DCEU yang akan dirilis mendatang. Jadi dengan kata lain, WB ingin melihat lagi dulu performa Henry Cavill sebagai Superman apabila ia hanya menjadi pendukung.

Apabila nanti dirasa masih oke, maka bisa jadi sekuel yang telah diharapkan tersebut akan dapat terealisasikan. Hmm, entahlah menurut kami keputusan WB ini kurang tepat banget. Oke deh apabila penampilan baliknya nanti sebagai cameo di Shazam 2. Tapi setelah itu, menurut kami Cavill harus tampil di sekuel MOS.

Pasalnya menurut kami (dan mungkin sebagain besar dari Chillers), Cavill sejak MOS sudah kelihatan keren dan bisa banget kok menahkodai film solo Superman-nya. Jadi entahlah mengapa keputusan tersebut bisa tercetus di benak mereka. Kalau menurut kalian kenapa nih kira-kira Chillers?


Sumber :
https://cineverse.id/movies/ini-alasannya-kenapa-man-of-steel-2-tak-kunjung-terealisasi/

Thursday, May 21, 2020

Justice League Snyder Cut

Yang Perlu Diketahui tentang Justice League Snyder Cut — dan Mengapa Beberapa Orang Kesal Terhadap Pembebasannya


OLEH ELIANA DOCKTERMAN

21 MEI, 2020 5:20 PM EDT

Sejak Justice League goyah secara kritis dan komersial pada bulan November 2017, penggemar telah melobi untuk melihat versi yang berbeda dari film di bawah tagar #releasetheSnydercut. Sutradara Zack Snyder telah menyusun versi film yang hampir empat jam sebelum tragedi keluarga menariknya menjauh dari produksi. Snyder menyerahkan kendali kepada sutradara lain, Joss Whedon, yang memproduksi film pop yang secara dramatis menyimpang dari tarif Snyder yang biasanya suram.

Sebagian kecil tapi keras dari penggemar Snyder telah mengerahkan setiap trik dalam buku kampanye kampanye Internet untuk melihat versi film pahlawan super yang tersohor ini: Mereka telah mengecam akun media sosial Warner Bros, membeli papan iklan di Times Square, dan membayar pesawat yang membawa tagar #releasetheSnydercut untuk terbang di atas San Diego Comic-Con. Beberapa dari mereka juga telah melecehkan Whedon dan yang lainnya yang terkait dengan DC Extended Universe (DCEU) - menuduh mereka sebagai "ular" yang bekerja untuk merusak visi Snyder - dan menyebarkan teori konspirasi aneh tentang kritikus film dan jurnalis.

Selain taktik, kontingen #releasetheSnydercut akhirnya mendapatkan keinginannya, ketika HBO Max mengumumkan Rabu bahwa "Snyder cut" film akan dirilis secara eksklusif pada platform streaming baru, mungkin sekitar tahun 2021, setelah Snyder memulihkan rekaman lama dan menyelesaikan posting -produksi. Itu adalah kemenangan yang tidak mungkin: Selama bertahun-tahun, Snyder tidak pernah mengonfirmasi bahwa #Snydercut ada atau bisa dirangkai bersama, dan bahkan penggemar berat mengakui kampanye ini merupakan pukulan panjang. Namun, ada preseden: Sutradara Richard Donner digantikan pada film Superman II 1980, tetapi setelah beberapa dekade melobi penggemar, Warner Bros akhirnya setuju untuk merilis “Donner cut” dari film pada tahun 2005.

Pada saat budaya pop merana ketika film dan TV sebagian besar tetap ditutup selama karantina, merilis potongan film yang sebelumnya ditunggu-tunggu secara liar adalah langkah ekonomi yang cerdas. Tetapi ada beberapa yang berpendapat bahwa keputusan Warner Bros untuk menyerah kepada penggemar yang telah menggunakan taktik meragukan untuk mencapai tujuan mereka mungkin terbukti tidak bijaksana. Ini semua yang perlu Anda ketahui tentang potongan Snyder.

Apa potongan Snyder dari Justice League?

Zack Snyder mengambil jubah sebagai arsitek DCEU setelah Christopher Nolan menetapkan nada untuk film DC masa depan dengan trilogi Dark Knight-nya antara 2005 dan 2012. Setelah membangun gaya yang berbeda dalam adaptasinya dari seri buku komik 300 dan novel grafis Watchmen, Snyder membahas kisah Superman dengan film Man of Steel 2013. Marvel Cinematic Universe sudah berkembang: Iron Man ditayangkan perdana pada 2008, dan film tim-up pertama dalam waralaba itu, The Avengers karya Joss Whedon, memecahkan rekor box office. Bermain mengejar ketinggalan, Warner Bros memutar Man of Steel ke alam semesta sinematik baru dengan Henry Cavill sebagai Superman-nya, Ben Affleck sebagai Batman-nya, Gal Gadot sebagai Wonder Woman-nya, dan Jason Momoa sebagai Aquaman-nya.

Snyder memperkenalkan dua karakter terakhir dalam Batman v Superman 2016: Dawn of Justice dan mulai memfilmkan Justice League pada tahun yang sama. Pada Januari 2017, ia telah menghasilkan potongan film selama empat jam. Warner Bros ingin merilis versi dua jam dan meminta direktur untuk memotong magnum opus-nya. Snyder baru-baru ini mengatakan kepada The Hollywood Reporter bahwa ia meremehkan film itu menjadi dua jam dan 20 menit sebelum memutar film untuk studio dan, menurut Snyder, semua orang setuju bahwa film tersebut masih membutuhkan pekerjaan sebelum dapat dirilis ke publik.

Tapi Snyder tidak pernah menyelesaikan filmnya. Putrinya meninggal karena bunuh diri pada bulan Maret 2017, dan Snyder meninggalkan produksi untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya. Warner Bros merekrut Whedon, yang pada saat itu telah mengarahkan dua film Avengers untuk Marvel, untuk menyelesaikan Justice League pada tanggal rilis November 2017 yang dijadwalkan.

Hasilnya adalah kecelakaan film. Snyder dan Whedon memiliki gaya yang sangat berbeda. Whedon, yang memotong giginya di acara seperti Buffy the Vampire Slayer, membangun reputasi awal sebagai raja humor geek. Dengan dua film Avengers pertama, ia membantu mendefinisikan gaya pukulan-gurauan yang sekarang mendominasi MCU. Snyder, sebaliknya, membangun alam semesta pahlawan super yang ultra-kekerasan, seringkali sampai-sampai menggelikan. (Pikirkan: Leonidas menendang utusan Persia ke dalam lubang ketika dia berteriak "Ini. Apakah. Sparta!" Di 300.) Snyder lebih suka langit-langit yang lebih gelap dan alur cerita yang lebih mewah, penolakan langsung terhadap nada Marvel.

Justice League bergelembung. Warnanya cerah. Ini bukan karya Snyder.

Film ini menghasilkan $ 658 juta di seluruh dunia, kekecewaan dibandingkan dengan Whedon's The Avengers, yang meraup $ 1,5 miliar ketika dirilis setengah dekade sebelumnya. Hollywood menganggap film tim DC sebagai kegagalan besar sehingga Affleck dan Cavill keduanya meninggalkan franchise segera setelah Justice League rilis.

Para penggemar dengan cepat turun ke Twitter untuk meminta versi film “asli”. Petisi Change.org untuk Warner Bros untuk #releasetheSnydercut mengumpulkan lebih dari 100.000 tanda tangan dalam waktu lima hari sejak rilis film.

Apakah potongan Snyder benar-benar ada?

Semacam. Versi yang diberikan Snyder kepada Warner Bros adalah film yang belum selesai tanpa efek atau musik khusus. Selama bertahun-tahun, akun yang saling bertentangan telah muncul mengenai seberapa banyak dari film asli itu benar-benar berhasil di bioskop. Snyder kadang-kadang memicu spekulasi dengan menjatuhkan storyboard atau gambar yang tidak muncul di cut Whedon.

Melalui upaya atau kejadian yang terkoordinasi, sutradara dan aktor di balik Justice League menghidupkan kembali kampanye pemotongan Snyder akhir tahun lalu. Pada ulang tahun kedua rilis film November lalu ini, #releasetheSnydercut memiliki hari terbesarnya di Twitter, sebagian berkat Affleck dan Gadot yang men-tweet tagar sendiri. Versi Snyder dari film Justice League menjadi yang paling banyak di-Tweet tentang film yang pernah dibuat oleh Warner Bros — meskipun belum pernah dirilis.

Snyder sendiri mulai mem-posting foto dari apa yang tampak sebagai potongan alternatif film pada platform media sosial bernama Vero. Pada tanggal 4 Desember 2019, ia memposting foto gulungan film yang tersimpan dengan namanya pada mereka bersama dengan kata-kata, “Apakah itu nyata? Apakah itu ada Tentu saja."

Snyder sekarang mengatakan bahwa Warner Bros mendekatinya tak lama setelah ulang tahun kedua Justice League untuk melihat apakah dia akan bersedia menyelesaikan potongan dongeng dan melepaskannya pada platform streaming baru HBOMax. Dia setuju, dan film ini kemungkinan akan siap pada 2021.

Tidak jelas seberapa berbedanya potongan Snyder dari aslinya. Snyder mengklaim bahwa hingga hari ini ia belum pernah menonton versi yang dirilis di bioskop. "Anda mungkin melihat seperempat dari apa yang saya lakukan," kata sutradara kepada Hollywood Reporter. Dia menambahkan bahwa dia mendasarkan penilaian itu pada apa yang orang lain katakan kepadanya tentang versi Whedon.

Snyder sedang menyusun kembali tim pasca produksi dari film untuk menghitung ulang, skor dan menambahkan efek visual baru ke versi barunya. Beberapa pemeran asli bahkan mungkin perlu merekam ulang dialog. Seluruh upaya tersebut kemungkinan akan menelan biaya $ 20- $ 30 juta, menurut Hollywood Reporter.

Mengapa beberapa penggemar membenci versi Joss Whedon?

Versi Whedon menandai poros dalam strategi film pahlawan super Warner Bros. — perubahan yang tidak sesuai dengan sebagian penggemar.

Marvel Studios telah menemukan kesuksesan besar dengan film-film yang mengikuti formula aksi-humor yang menyenangkan. Film-film Warner Bros terbukti kurang berhasil secara kritis dan komersial, dan banyak kritikus menyalahkan nada depresi Snyder.

Warner Bros telah mengisyaratkan ingin pindah dari palet suram setelah kritik mengetuk. Batman v Superman karena suaranya yang suram. Sepanjang 2016, Warner Bros meledek Suicide Squad sebagai epik bengkok: Will Smith berbagi cerita tentang Jared Leto, yang berperan sebagai Joker, mengirimkan tikus mati dan menggunakan kondom kepada aktor lain di lokasi syuting. Tapi kemudian sebuah perusahaan produksi independen yang memotong trailer menciptakan penggoda penuh lelucon untuk film yang diatur ke musik pop. Orang-orang menyukai kesenangan, pendekatan yang lebih ringan, dan studio buru-buru menghitung Suicide Squad untuk meniru trailer. Hasilnya adalah plot yang berombak dan tidak koheren. The Joker, digoda sebagai pemain utama dalam film, hanya muncul di beberapa adegan. Karakter dan titik plot secara misterius dijatuhkan di tengah-tengah film.

Tetapi film ini terbukti sukses besar, menghasilkan $ 746,8 juta. Tahun berikutnya, Wonder Woman yang optimis memulai debutnya menuju kesuksesan yang kritis dan komersial dengan penjualan tiket $ 821,8 juta. Maka Justice League mencoba memisahkan perbedaan antara kegembiraan dan kegelapan.

Fans menilai Justice League sebagai bencana karena alasan di luar nada bipolar. Superman, secara teknis, meninggal dalam film sebelumnya, Batman v Superman — tetapi studio itu merusak kebangkitan Superman di Justice League di Comic-Con sebelum film dirilis, mengurangi banyak ketegangan dramatis dari waralaba. Dan pada saat Whedon harus menjadwalkan syuting ulang di menit-menit terakhir untuk film tersebut, bintang Henry Cavill telah menumbuhkan kumis untuk Mission: Impossible - Fallout 2018 dan secara kontrak diwajibkan untuk tidak mencukurnya. Guru CGI studio menciptakan bibir atas palsu yang sangat mengganggu bagi Superman dalam banyak adegannya.

Penggemar mengutip kesalahan langkah ini sebagai sinyal masalah yang lebih besar dengan waralaba yang tampaknya kehilangan kepercayaan pada model Snyder. Sebagian penggemar yang paling marah dengan apa yang mereka anggap sebagai "Marvelization" dari film DC, upaya untuk membuat waralaba lebih menyenangkan dan menghangatkan hati, tidak terlalu berpasir dan "serius."

Ada apa dengan keretakan fandom Marvel-DC?

Semangat penggemar untuk memotong Snyder tidak hanya berasal dari keinginan untuk melihat potongan baru dari film biasa-biasa saja. Debat #releasetheSyndercut adalah bagian dari perang budaya yang lebih besar.

Untuk waktu yang lama, film-film komik menyeimbangkan komik dan tragis. Tren itu berubah dengan seri Dark Knight karya Christopher Nolan, yang, sebagaimana Joker Heath Ledger akan mengingatkan kita, “sangat serius.” Fans memakannya. Adaptasi komik serius diri Snyder seperti 300 dan Watchmen mungkin tidak akan mungkin terjadi tanpa kesuksesan seri Dark Knight. Ketika ia membangun alam semesta DC, Snyder terus mengambil inspirasi dari gravitas Nolan dalam Man of Steel dan Batman v Superman.

Tidak seperti film-film Nolan, film-film Snyder cenderung bernasib buruk dengan kritik, sering mendapatkan skor "busuk" di situs agregator kritis Rotten Tomatoes, memicu kemarahan di antara para penggemarnya.

Kritik memiliki hubungan yang rumit dengan film-film superhero. Bahkan mereka yang menyukai film-film superhero tertentu meratapi kenyataan bahwa Marvel dan DC telah mengeluarkan ide-ide orisinalnya - drama yang mendominasi box office di tahun 90-an atau komedi yang berkembang di tahun 80-an. Alih-alih, genre-genre itu sering disembunyikan dan dikemas ulang di dalam film-film komik untuk menjual tiket. Sebuah debat, yang dipicu oleh Martin Scorsese menuduh film-film Marvel sebagai "bukan bioskop," berkecamuk tahun lalu, apakah film-film buku komik pada dasarnya kurang mendalam. Beberapa kritikus budaya bahkan menyiratkan bahwa penggemar film komik berada dalam kondisi terhambat perkembangannya.

Penilaian itu tidak cocok dengan penggemar film komik yang ingin gairah mereka ditanggapi dengan serius. Dalam upaya untuk membuktikan film-film superhero bukan remaja, mereka menunjuk ke film-film “dewasa” Snyder yang penuh empati — diisi dengan seks dan kekerasan (yang boleh dibilang gratis). Apakah semua materi yang diberi peringkat R membuktikan film-film itu “tidak untuk anak-anak” atau dengan kuat menempatkannya di ranah fantasi remaja pria masih dalam perdebatan, tetapi gerakan pemotongan Snyder berada di pusat konflik itu. Rilisnya dapat membuktikan kemenangan untuk film superhero "lebih serius", atau menjadi lebih banyak bukti bahwa genre tersebut remaja, tergantung pada sikap pribadi Anda.

Apakah #releasetheSnydercut fandom beracun?

Penting untuk membedakan beberapa individu beracun dari gerakan yang lebih besar. Pria yang awalnya memulai petisi Change.org untuk merilis potongan Snyder, Roberto Mata, telah membuat komentar rasis dan seksis. (Dalam petisi Change.org lainnya ia menyebut para pengritiknya sebagai "feminis," "Pendukung Kehidupan Hitam", dan "pejuang keadilan sosial" berusaha membungkamnya demi "kebenaran politik.") Untuk pujian mereka, suara-suara terkemuka lainnya di gerakan #releasetheSyndercut telah menolak Mata.

Tetapi beberapa penggemar masih menggunakan taktik trolling untuk mencapai tujuan mereka. Ketika para kritikus arus utama memberikan ulasan positif pada film-film Marvel, beberapa troll menggunakan tagar Snyder cut untuk menuduh para kritikus film sebagai Disney shills. Ada akun Twitter yang didedikasikan khusus untuk menjebak penggemar dan jurnalis film Marvel. Mereka mengeroyok seorang jurnalis perempuan yang mengkritik gerakan Snyder cut.

Sutradara Wonder Woman, Patty Jenkins dan Matt Reeves, yang akan menyutradarai film Robert Pattinson Batman, keduanya memiliki akun mereka yang penuh dengan tuduhan menjadi "ular" yang merusak visi Snyder dan pelepasan potongan Snyder. Setelah mantan kepala DC Entertainment Diane Nelson tweeted dari The Joker, "ini adalah apa yang seharusnya kita lakukan sejak Nolan" (yaitu studio seharusnya membuat film seperti The Joker bukan film Snyder), #releasetheSyndercut mengganggunya sampai dia menghapus akunnya. YouTuber dan blogger telah berfokus pada produser Geoff Johns sebagai kambing hitam atas kegagalan Justice League.

Penggemar Snyder bahkan baru-baru ini bergabung dengan akun Twitter Warner Bros ketika memposting peringatan untuk Kobe Bryant. Satu komentar berbunyi: “Kami mencintai Kobe. Jadi terima kasih @WBHomeEnt tetapi Anda tidak lolos. #ReleaseTheSndyerCut! RIP ke Laker terhebat sepanjang masa. Ya saya mengatakannya. Terbesar!!!" Balasan lain menunjukkan foto yang diambil dari foto Snyder yang memukul seorang wartawan film.

Mengapa beberapa penggemar menganggap itu masalah bagi Warner Bros untuk melepaskan potongan Snyder?

Rasa kepemilikan penggemar meningkat. Setiap kali studio menyerah kepada sekelompok penggemar yang menggunakan cara beracun untuk mencapai tujuan mereka, satu argumen berbunyi, mereka menetapkan preseden yang berbahaya.

Warner Bros jauh dari studio pertama yang tunduk pada kehendak kritik paling keras mereka. Setelah sekelompok misoginis memprotes film Ghostbusters yang semuanya perempuan dan melecehkan dan meretas salah satu bintangnya, Leslie Jones, hingga mengusirnya dari media sosial, Columbia Pictures menghiasi film Ghostbusters lain — Ghostbusters: Afterlife, disutradarai oleh Jason Reitman dan akan keluar tahun depan — itu akan mengabaikan peristiwa film 2016. Reitman menyatakan bahwa dia akan "menyerahkan film itu kembali kepada para penggemar," yang banyak mengambil sebagai saran bahwa troll misoginis yang mencerca terhadap Ghostbusters perempuan adalah penggemar sejati dan perempuan tidak. Banyak jurnalis berpendapat bahwa mengembalikan Ghostbusters yang semuanya perempuan akan menawarkan troll kemenangan.

Sejak itu, para aktivis dengan agenda misoginis yang transparan telah mencoba untuk menahan sejumlah film Rotten Tomatoes dari film-film utama yang dibintangi wanita, termasuk Captain Marvel, bahkan sebelum ditayangkan, memaksa Rotten Tomatoes untuk mengubah kebijakannya tentang siapa yang diizinkan untuk meninjau film dan kapan.

Tahun lalu, saya menulis tentang bagaimana J.J. Abrams 'Star Wars: The Rise of Skywalker bermain seperti sanggahan langsung dari Star Wars Rian Johnson: The Last Jedi, tampaknya bersandar pada keinginan para penggemar yang keberatan dengan karakter tertentu dan tema film Johnson yang lebih besar dan bahkan memulai petisi online untuk membuat kembali Jedi terakhir. Perubahan, termasuk aktor yang mengesampingkan Kelly Marie Tran, tidak hanya dibuat untuk film biasa-biasa saja tetapi juga mendorong para troll seksis dan fanatik yang telah mengusir Tran dari media sosial dua tahun sebelumnya.

Taktik gerakan #releasetheSyndercut telah, kadang-kadang, mengganggu. Sekarang para penggemar DCEU telah memenangkan kemenangan atas Warner Bros ini, beberapa mungkin menganggapnya sebagai sinyal bahwa metode yang sama harus digunakan pada saat berikutnya mereka bahkan sedikit kecewa dengan sebuah film.

Studio ini juga tampaknya menyiapkan diri untuk kegagalan. Kekecewaan komersial dan kritis Rise of Skywalker membuktikan bahwa membuat film oleh komite penggemar biasanya gagal secara artistik. Potongan Snyder telah dibangun dalam imajinasi penggemar menjadi epik yang sempurna yang akan gerhana tidak hanya versi Whedon tetapi setiap film superhero lainnya yang pernah dibuat. Tidak mungkin film tersebut dapat memenuhi harapan tersebut, terutama karena dibuat bersama ex post facto selama karantina saat ini.

Apa artinya ini bagi masa depan DCEU?

Justice League hampir membunuh DCEU. Baik Cavill dan Affleck keluar dari waralaba setelah syuting berakhir. Film-film spin-off yang telah direncanakan untuk anggota tim, Flash dan Cyborg, masih belum terwujud.

Warner Bros sejak berpaling dari jenis film tim-up yang membuat Marvel Studios waralaba paling sukses di dunia, memilih untuk fokus pada film satu kali yang tidak ada hubungannya dengan satu sama lain plot-bijaksana: tahun lalu Film Joker berlatar tahun 1970-an dan dibintangi Joaquin Phoenix, sebuah reboot Suicide Squad yang akan keluar tahun depan, seri Batman baru yang dibintangi Pattinson. Jangan berharap joker Phoenix akan berhadapan dengan Pattinson's Batman dalam waktu dekat.

Hanya Wonder Woman Gadot dan Aquaman Jason Momoa yang tersisa dari kru Justice League asli, dengan kedua film solo mereka tampil sangat baik di box office. Namun, kecil kemungkinan Warner Bros akan merilis film Justice League lain, setidaknya dengan karakter sebelumnya.

Tapi satu hal yang pasti: Snyder terlibat dalam DCEU lagi. Sutradara telah meninggalkan dunia superhero di belakang untuk mengerjakan proyek-proyek baru, termasuk film zombie Netflix berjudul Army of the Dead dan adaptasi dari novel kontroversial The Fountainhead. Snyder baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia telah meninggalkan proyek terakhir mengingat iklim politik saat ini. Dia khawatir filosofi Ayn Rand adalah "subjek yang sangat sensitif saat ini." Dia mengatakan kepada situs Debat Buku Komik, "Orang-orang akan berpikir itu adalah propaganda sayap kanan yang keras, tetapi saya tidak melihatnya seperti itu. Saya hanya berpikir ceritanya super menyenangkan dan gila dan melodramatis tentang arsitektur dan seks. ”

Maka, mengabaikan alegori politik, Snyder kembali ke dunia film komik yang sedikit kontroversial.


Sumber :
https://time.com/5839692/snyder-cut-justice-league/

Related Posts